aku tak hendak memujakan diri
tapi kurasa tak berlebihan menoleh
memulas tulisan yang "receh receh"
perhatian dari sahabat baik hati
"selamat tahun baru, mas flo"
tak hanya sekali dua kali ditulis
bahkan ditelpon diujung frekuensi
yang bisa membuat melongo
panjang lebar berkata bulat
luas dan dalam mengulas
mengapa berucap selamat-selamat
karena tahun lalu telah tuntas
cukupkah?
tidak!
tidak cukup sahabatku
karena hidup tak sekedar berucap "selamat tahun baru"
perlu pembaruan batin, niat dan laku tapa
terlebih jika banyak berucap dan berjanji
"ketika sudah duduk, lupa berdiri"
lupa illahi apalagi sesama
jadi pentingkah "selamat tahun barumu?"
penting, kalau engkau ingat pembaruan niatmu
penting kalau engkau ingat sesamamu
lebih lagi kalau engkau ingat penciptamu
awal yang pasti akan berakhir, tahun 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H