"Ada lagi Mas Tanto..."
"Apa itu mas Flo?"
"Berapa kali intensitas memberi perhatian, misalnya memuji perempuan itu?"
"Emmm...sangat jarang. Ya kupikir dia tahu dewek kalau aku sibuk kerja Mas Flo, jadi ya sangat jarang aku memberi perhatian."
"Walah...kok bisa gitu ya...."
3. Ditolak, menangis itu biasa. Bangkit...itu luar biasa.
"Mas Tanto, orang menpunyai rasa dengan lawan jenis itu biasa, bahkan normal. Ditolak cintanya, itu juga biasa."
"Benar, Mas," sambung Mas Tanto lirih.
 "Bahkan menangis itu juga biasa, sangatlah manusiawi. Tetapi ketika ditolak, dan tidak terpuruk karena penolakan itu, mampu bangkit dari keterpurukan, itu baru luar biasa. Ditolak dan menolak dalam berrelasi dengan yang lain, itu adalah persoalan sikap. Tak ada seorang pun yang hidup di dunia ini tanpa penderitaan (Thomas a Kempis, 2010), setiap orang pasti pernah mengalami, termasuk penderitaan ketika ditolak cintanya, ketika berelasi dengan lawan jenis, berelasi dengan orang lain.
Hati yang merasa remuk redam karena ditolak, itu biasa. Tetapi hati yang mau bangkit, itu baru luar biasa," kali ini kulihat wajah lelaki 27 tahun itu agak cerah, memerah. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H