Tuan, Â dulu dipuja puji penuh bakti
Namun waktu bergulir bak bulir berukir
Karena pertemuan dengan manusia biasa
Dua periode waktu berlalu tinggalkan pilu
Tuan memang bukanlah Tuhan
Ketikan tuan - tuan dimaknai bertuhan
Bibir manusia seakan paling kuasa
Membuncahkan murka, pun dusta dan nestapa
Tuan....
Adakah duniamu sebatas kata bak seroja
Bertumbuh menyembul keluar membundar
Namun cuma sekejap ketika matahari lenyap
Andai para tuan mau berkaca di cermin rata
Pasti wajah bopeng tak kan semakin tercoreng
Karena kata-katamu  simbol wajah tak berberkah
Berkah bagi rakyatmu yang kadang butuh petuah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!