Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tuan

8 Juli 2018   03:36 Diperbarui: 8 Juli 2018   03:40 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan,  dulu dipuja puji penuh bakti
Namun waktu bergulir bak bulir berukir
Karena pertemuan dengan manusia biasa
Dua periode waktu berlalu tinggalkan pilu

Tuan memang bukanlah Tuhan
Ketikan tuan - tuan dimaknai bertuhan
Bibir manusia seakan paling kuasa
Membuncahkan murka, pun dusta dan nestapa

Tuan....
Adakah duniamu sebatas kata bak seroja
Bertumbuh menyembul keluar membundar
Namun cuma sekejap ketika matahari lenyap

Andai para tuan mau berkaca di cermin rata
Pasti wajah bopeng tak kan semakin tercoreng
Karena kata-katamu  simbol wajah tak berberkah
Berkah bagi rakyatmu yang kadang butuh petuah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun