Semburat pagi mengusik mimpi
Terasa terang menusuk kulit
Aku menangkap makhluk sang khalik
Yang dikeroyok manusia  mendelik
Hidup bagai selebar kertas
Ditulis berujung sambung
Tak cukup selembar terpapar
Baris berikut dunia 'kan limbung
Makhluk sang khalik tak terusik
Jabatan atau lembaran rupiah
Semua dianggap sia-sia belaka
Demi martabat manusia, merata
Selebar kertas itu ceritamu
Tuntutan hidup atau nafsu murkamu
Aku TAK TAHU dunia dibalik baju...
Satu yang pasti: kau kertas bernafsu!
Andai kertas-kertas itu bicara
Ia kan menggores setiap cerita
Manusia berraut selimut durja
Sambil mengumbar syahwat di depan wanita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H