Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masih Digaji

19 April 2016   21:41 Diperbarui: 19 April 2016   21:50 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulut lebar memuntahkan sesumbar

Menantang yang lain bak orang lalim

Mengajak berkelahi seperti tahu diri

Tak sadar diri ia pejabat negeri!

 

Si mulut lebar hanya bagian ingkar

Kerja tak terurus sebatas papirus

Menilik menelisik bila perlu mendelik

Berpikir pelik serasa mau menculik

 

Dan kutanya pada angin

Mengapa ia serasa diatas angin?

Kerja tidak kerja masih digaji

Itulah manusia tebal muka dan bernyali

 

Andaipun engkau hanya sekedar buang nazar

Tak eloklah itu dibuat kelakar

Manusia ada nyawa, ada hati ada janji

Buatlah dunia nyaman bagimu dan bagiku

 

Tak hendak mendusta pun merindu

Engkau adalah imam atas laku

Andai tak bisa, berkacalah dari rumput

Diterpa angin takkan ia tercerabut

 

Gajimu, perjalanan rupiah kami

Nafasmu, bagian keringat kami

Kebahagiaanmu, adalah doa kami

Mengapa engkau mendustai negeri?

 

Bangga tak masuk kerja digaji?

------------------------------------------
Ujung kampus biru, 21.37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun