Mungkin kami hanya kawin ala daging - badaniah saja, namun hati - batiniah tidak!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita sebelumnya: “Mas, Aku Sudah Hamil…”
Selasa, jam 14.21.
"Mas, si ...****** ada di ruang tamu," kata adikku ketika aku sampai di garasi.
"Kok tumben?"
"Iya tuh. Beberapa menit yang lalu ia datang..., ia menangis, mata sembab, pipinya lebam biru..."
"Kenapa?" tanyaku.
"Lah, ... yo aku nggak tahu. Ia mau cerita padamu, Mas."
Aku masuk rumah. Di ruang tamu sudah duduk merunduk, ia yang dulu pacarku, yang kini telah telah menjadi istri duda dua anak. Ayah ibuku juga ada di situ. Ayah - ibuku sedang mencoba menenangkan mantan pacarku itu.
Aku ke kamar mandi, cuci muka. Lalu berganti baju. Aku sengaja pakai kaos putih, dan celana jeans biru yang sudah agak pudar warnanya. Biasanya aku cuma pakai celana pendek, namun karena ada 'tamu', siang itu aku pakai celana panjang.