Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pahitnya Segelas Kopi, Licinnya Minyak

15 Agustus 2013   09:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mengapa segelas kopi pagi ini terasa pahit,
Mungkin karena harga gula putih yang masih "menggigit",
Enam belas ribu sekilo terasa berat,
Menjadikan enggan untuk sesendok terangkat.

Tak hendak ku melayangkan protes,
Karena memang biasa ku menelan secangkir teh,
Salahkah bila hidup sekali waktu ada perubahan,
Dari menata sosial menjadi menata moral?

Ketika minyak menggelincirkan sang profesor,
Dosen terkenal yang sudah tersohor,
Rasanya hidupku meluluh dalam peluh - gaduh,
Sebegitu ampuh uang melilit manusia teguh.

Kopi pahit memang terasa menggigit,
Menggigit akademisi yang hijrah ke politisi,
Meruntuhkan budi pekerti yang kukibarkan tinggi-tinggi,
Jatuh tercampak menyeruakkan diri.

---------------------------------------------------------------------------------
Salam edukasi tanpa henti....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun