Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Penaku Impoten"

14 Februari 2014   00:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekian hari bilik nuraniku hampa,
tiada berhias musik literasi,
hanya bertahta bahasa tak berstrata,
ibid, loc.cit, op.cit.....

Tiada tergerak sedikitpun,
segores kata tak membekas,
apalagi sekalimat semangat,
untuk menegakkan syahwat makna.

Penaku impoten mengulik,
impoten akan makna kata,
denotasi maupun konotasi,
di liang karisma!

Entah mengapa impotensiku berlanjut,
tak merajut sekata di Kompasiana,
ataukah kepongahanku menyandu?
Hingga rubrikasi berita tak menyengat saraf!

Oh, kapan impotensi ini berakhir,
tak hanya sebatas angan mencuat,
memuncratkan buih-buih penyihir,
menggenapkan hasrat goresan bermartabat.

--------------------------------------------
sedang belajar menulis kala tengah malam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun