Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Is...

25 Maret 2015   02:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah lama aku merayumu, Is...
Untuk mau hidup bersamaku,
Dengan rayuan yang gombal,
Pun dengan rayuan aktual,
Namun kau tak menggubris!

Is, entah mengapa cinta kadang berbalut nafsu,
Nafsu menguasai dan mengekang hati,
Tak sekehendak membiarkan dua tawa,
Menjadi satu dalam ritme hidup,
Ritme untuk maju bersama-sama.

Dua dunia memang berbeda, Is...
Semestinya menjadi wahana untuk berbela rasa,
Membagi yang ada, meraup asa.
Ternyata memang semua beda,
Membagi bersama: meraup racun berbisa.

Is, hidup tak sekedar rayuan, itu pasti.
Kebersamaan tak sekedar bersama,
Kebersamaan butuh isi dan nuasa,
Agar dunia memiliki nilai lebih, teruntuk mencintai,
Mereka yang akan lahir ataupun yang telah mati.

-------------------
catatan sebelum Maret berakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun