Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Buntung

13 September 2012   02:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:33 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beragam tujuan manusia ketika ia sedang dan sudah bekerja. Ada manusia yang menghargai proses. Ada manusia yang menghargai hasil, bahkan ada juga manusia yang menghargai efek samping dari proses dan hasil yang telah dicapai. Semua tergantung pada pribadi manusia dalam menjalaninya.

[caption id="attachment_205512" align="aligncenter" width="300" caption="Cicak buntung (dok.pri)"][/caption] "Lo, Cak,  pagi-pagi kok sudah manyun di lantai lembab. Mbok ya....merayap mencari 'barang enak'  sesuap dua suap...", sapaku pada seekor cicak. "Ah, apakah dirimu tidak tahu, lihatlah ekorku sudah buntung gara-gara aku berkelahi sesama cicak". "Berkelahi? Masak sesama cicak berkelahi. Apa iya 'jeruk makan jeruk'?"  tanyaku sedikit heran. "Iya, ini buktinya."  Cicak menunjukkan ekornya yang ngapret - buntung.

"Kan pernah kusinggung di  "Langsung Cap…Tancap!", bahwa nyamuk cantik itu dipahami oleh rekanku sebagai 'sumber daya' mengikat nyamuk-nyamuk yang lain. Sementara temanku yang lain lagi berkomentar, cantik kagak penting yang penting 'hasil tancapannya'...."

"Ah, rupanya kalian juga mengalami dunia yang 'berstrata' ya...." "Apa itu?" tanya cicak. "Wakakakk...,  'hasil tancapannya' itu ...," aku cuma bisa ngakak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun