Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Terkenal!

1 September 2012   18:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:02 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

- kondisi geografis (letak, tempat karya).  Fauzi Bowo,  orang akan ingat beliau Gubernur Daerah Khusus Ibukota.  Jokowi, "piyayi" kota  Solo" dst...
- hal-hal baik yang telah dikerjakan dan bisa jadi hal - hal buruk yang melingkupinya.

Nama seseorang  karena asal nama tersebut. Contoh, nama Simbolon, Samosir; nama-nama tersebut berhubungan dengan tempat (di pulau Samosir).

Nama menjadi terkenal juga karena "kegiatannya." Misalnya nama Teroris.  Teroris, "kegiatannya" meneror.  Dulu teroris itu identik dengan 'neror turis' (othak-athik-gathuk) misalnya: bom Bali I & II, ingat JW Mariot.  Sekarang Teroris, kerjaannya meneror (masih pakai kata "is") Polisi.  Oalah is...is........

Nah terakhir, nama terkenal karena peristiwa bakar - membakar, bunuh - membunuh. Saya tidak tahu, apakah peristiwa bakar - membakar, bunuh - membunuh antar sesama manusia itu juga bagian dari 'sketsa' untuk "mengenalkan sebuah nama"? Mengenalkan sebuah nama untuk dibakar dan dibunuh, baik dibakar-dibunuh secara karakter, sisi baik; ataupun dibakar-dibunuh citra hidup manusiawinya? Saya tidak paham tidak dong - dan tidak nyoplok dengan beberapa peristiwa di negeriku ini.

Saya sangat menyayangkan peristiwa tragis akhir-akhir ini, seolah-olah manusia sudah hilang nalar, bahkan hal itu (peristiwa-peristiwa tragis) seolah telah membudaya. Manusia hilang nalar, hingga mudah mengadakan aksi bakar-membakar (baik fisik maupun psikis). Manusia rela menciderai pihak lain, hingga pihak lain ada yang merasa "teraniaya". Tetapi entahlah....., semakin saya pikirkan, semakin saya jatuh pada keisengan "supranatural." Yang jelas, Allah tidak tidur, Ia mengetahui apa dan siapa manusia itu! Itulah "keisengan" saya yang terakhir.

------------------------------------------
Inspirasi tulisan:

Sutrisno, Mudji & Hendar Putranto (Ed.), 2005, Teori-teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius.
Pranowo,
Bambang, M., 2011, Orang Jawa Jadi Teroris, Jakarta: Pustaka Avabet.




HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun