Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jatah Saya!

22 Februari 2012   04:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang bapak, beristri dua, beranak lima.  Beberapa malam yang lalu, bapak tersebut kedapatan memperkosa seorang perawan tua sebelah desa. Bapak itu lalu digelandang ke balai desa.  Lelaki paruh baya itu masih juga mengelak ketika ditanya, bahwa ia memperkosa. Ia selalu mengatakan bahwa perbuatan itu dilakukan suka sama suka, tidak maksa. Ia merasa tak memperkosa.

"Jika suka-sama-suka, mengapa wajah bapak ada bekas kuku, cakaran?" Kata petugas keamanan desa.

"Oh, ini....,  ini tercakar kucing..."

"Tidak...tidak, itu bekas kuku saya". Teriak perawan tua  yang telah diperkosa, seraya menutup muka.

Geregetan, seorang ibu berlari mendekati bapak itu. Dan sigap...ia memelorotkan celana lelaki itu.  Ibu itu mengeluarkan silet dari jepitan tangannya, dan...

"Kres...."

"Aduh... aduh... aduh....." Bapak itu berteriak kesakitan.

Darah mengalir dari selangkang bapak itu. Ibu itu menggenggam sesuatu. Kemaluan lelaki itu, penis  kurang lebih sepuluh senti.

Riuh  rendah suara di balai desa. Ada yang berguman, ada yang berteriak-teriak. Namun di balik keriuhan itu ada seorang wanita muda, membopong anak, sambil menangis.

"Mengapa menangis Bu?"

"Ya, saya sedih. Saya istri pertama bapak itu. Mestinya "yang terpotong itu", jatah saya nanti malam.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun