"Wak, ....sapi lah dipanggang lahar mendidih, kambing lah disate lava panas...., aku cuma bisa kurban perasaan".
Wak Dullah membisu. Lalu beliau berujar,
"Ya sudah Le, Allah ora sare (Allah tidak tidur)Â ia selalu menjaga 'kurban hati manusia'."
____________________________________________
* Teman dan sahabatku, dari ujung hatiku, aku hanya dapat berdoa. Semoga doaku ini pantas menjadi kurban pepulih.... Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!