"Mengapa merasakan dan pembawa terang, Mak?"
"Hidup bernilai jika dirasakan, dihayati. Terang yang sesungguhnya adalah terang Yang Illahi. Jika engkau menjadi pembawa-Nya dalam setiap langkah hidupmu, pastilah engkau menjadi pelaksana damai juga. Allah, Yang Illahi menginginkan manusia dapat hidup damai satu dengan yang lain. Jika orang menginginkan kedamaian dalam hidup, hidup itu juga akan menjadi jelas bagi siapapun juga".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!