Welcome to celotehan Bundanya Cinta, single mom yang selalu ceria dan gak bisa berhenti berkarya. Asik!
Buat teman-teman yang sudah lama ikutin ceritaku di Kompasiana, tentu tau dong kalau salah satu profesi yang kugeluti secara freelance adalah sebagai Social Media Specialist. Kalau dulu, mungkin orang-orang gak ngeh sama kerjaan ini. Tapi, lambat laun profesi ini makin terkenal dan banyak dijumpai di laman-laman situs lowongan pekerjaan.
Ini karena dunia pemasaran/ marketing sekarang gak hanya menguasai dunia offline, tapi juga merambah ke dunia dalam jaringan online. Jika keberadaan suatu brand atau personal ingin tetap eksis, maka mengikuti perkembangan digital branding & marketing wajib banget hukumnya.
Berbagai platform media sosial yang dikelola oleh Social Media Specialist seperti Instagram, TikTok, Facebook, Twitter, dan YouTube. Banyak ya? Iya, buanyak banget sampai kadang oleng, bingung mau ngerjain yang mana dulu, hehehe...
Karena banyaknya media sosial yang dikelola itulah, maka diperlukan perencanaan konten yang perlu dibuat secara matang. Perencanaan ini disebut juga sebagai content plan, yang disusun berdasarkan riset, tren, dan strategi supaya media sosial tersebut dapat berfungsi dengan optimal.
Content Plan dan Optimasi Media Sosial
      Content plan biasanya dibuat dalam bentuk tabel, yang terdiri dari beberapa kolom. Apa saja komponen yang ada pada tabel tersebut? Berikut penjelasannya:
Waktu dan Tanggal Tayang Konten
Ini merupakan patokan agar Social Media Specialist bisa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk membuat konten. Cantumkan hari, tanggal, bulan, dan tahun agar informasinya jelas, ya.
Tema Konten
Tema konten merupakan pengaplikasian prinsip content pillar pada media sosial. Content pillar adalah pedoman yang dapat kita gunakan untuk memastikan bahwa konten yang dibuat sudah sesuai dengan branding perusahaan dan sesuai dengan target audiens yang dituju.
Sebagai contoh, jika akun yang kalian kelola adalah akun komunitas kepenulisan, maka content pillar nya adalah:
- Tokoh
- Diksi
- Update Kegiatan Komunitas
- Tulisan Minggu Ini
- Tips
- Games
Referensi
Setelah tema konten ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah mencari referensi konten sejenis. Jangan lupa, gunakan sistem ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Isi Konten
Jika sudah mendapatkan referensi, maka akan lebih mudah untuk mewujudkan konten yang diinginkan. Baik dalam bentuk tulisan, maupun visual.
IndiHome, Teman Setiaku Bikin Konten
Nah, kebayang kan, betapa rempongnya pekerjaanku sebagai Social Media Specialist? Di balik kerempongan ini ada hal yang aku syukuri. Yaitu kelancaran jaringan internet di tempat tinggalku (yups, aku bekerja dari rumah).
Supaya proses dalam pembuatan content plan ini bisa berjalan mulus, aku selalu percayakan IndiHome dari Telkom Indonesia, sebagai internet providerku. Aksesnya cepat dan stabil (padahal rumahku termasuk wilayah ‘pelosok’ di Jakarta, lokasinya cukup jauh dan lebih rendah dari ketinggian jalan utama).
Selain itu, dari segi harga juga worth it banget lho, ada beragam pilihan paket dengan layanan tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan kita, dengan harga mulai dari Rp200ribuan aja per bulan. Cihuy banget kan!
Jadi, makin semangat deh bikin content plan, ditemani mulusnya jaringan internet dari IndiHome. Konten media sosial jadi lebih optimal, kerjaan semakin lancar.
Eh ya, next kita obrolin optimasi konten yang lebih dalam yuk, khususnya di platform Instagram. Ditunggu, ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI