Welcome to celotehan Bundanya Cinta, single mom yang gak bisa diem. Gimana mau diem coba, kalau semua kegiatan dihajar sekaligus: kerja, dagang kue, nulis di blog, bikin buku, dan ngurusin anak dong tentunya.
Iya, dengan keadaanku yang single parent ini, aku harus lebih giat untuk berdaya (baca: cari cuan) untuk menafkahi diri sendiri dan juga anakku. Mengandalkan orang lain? Gak deh, hehehe....
Jadi wanita berdaya, apalagi memiliki lebih dari satu keran penghasilan, tentu membuatku bisa memiliki lebih banyak pilihan dalam hidup. Tidak terlalu pusing memikirkan kebutuhan-pemenuhan kebutuhan sekunder, biaya untuk healing/ jalan-jalan dengan anak, serta biaya untuk kebutuhan les atau kegiatan ekstrakulikuler anak yang jumlahnya gak sedikit itu, hiks.
Salah satu usaha sampinganku selain pekerjaan utama sebagai marketing di perusahaan retail, yaitu dengan usaha UMKM kuliner, lebih spesifiknya yaitu produksi dan berjualan aneka kue dengan sistem preorder. Seperti kue kering, cake ulang tahun, roti, donat, risoles, dan masih banyak lagi.
Brand yang kubuat adalah @bundanyacinta.bakery
Sebetulnya, aku sudah mulai berjualan aneka kue sejak masih sekolah SMK. Tapi, dulu itu aku jualan hanya untuk iseng-iseng, tidak benar-benar serius ditekuni hingga punya brand sendiri, punya stiker label, apalagi kemasan khusus. Pemasaran saat itu juga masih secara tradisional, yaitu mengandalkan testimoni dari mulut ke mulut. Jadi, kalau kata anak zaman now tuh yang TTA, alias yang tau-tau-aja, hehehe.
Maklum, waktu itu tekadku belum kuat karena tidak ada motivasi yang membuatku segigih sekarang. Ketika sudah menjadi single mom, anak semakin besar (yang artinya kebutuhannya juga semakin banyak), sadarlah aku bahwa mengandalkan pekerjaan utama saja tidaklah cukup. Akhirnya aku bertekad dan memberanikan diri untuk lebih serius dalam menjalani usaha kue yang selama ini kugeluti.
Beberapa langkah yang kulakukan untuk lebih serius menjalani usaha ini diantaranya adalah dengan investasi pada peralatan seperti oven gas dan stand mixer, memperbarui dan memperbanyak jenis kue yang dijual, upgrade kemasan, serta yang paling penting adalah: go digital.
Yes, go digital merupakan salah satu upaya Bundanyacinta Bakery yang paling terasa manfaatnya bagiku sebagai CEO (eciyeh) dalam memperluas jaringan, menambah pelanggan baru, dan otomatis memperbanyak cuan dari penjualan.
Jujur, mengubah metode pemasaran dari yang awalnya tradisional dari mulut ke mulut, menjadi secara digital, di awal terasa tidak mudah. Apalagi buat aku yang dulu belum punya perangkat mumpuni untuk membuat foto produk yang menarik.
Berawal dari kamera handphone jadul, kuberanikan diri untuk membuat Instagram khusus jualan kue ku. Untuk pemasaran, aku membuat pesan siar (broadcast message) dan update status di Whatsapp. Dari sanalah akhirnya ada beberapa reseller dan pelanggan tetap yang pasti membeli kueku saat aku membuka pre-order.
Keuntungan yang kudapat dari hasil peningkatan penjualan dengan go digital ini kukumpulkan sedikit demi sedikit, untuk membeli handphone dengan spesifikasi kamera yang lebih mumpuni. Tak lupa, aku juga membeli ring light dan alas foto lipat.
Saat ada pesanan khusus seperti hampers dan hantaran pernikahan, aku meminta tolong kepada temanku yang berprofesi sebagai fotografer untuk memotret, demi bisa punya foto katalog yang lebih profesional.
Paling tidak, pemasaran digitalku sudah dilengkapi dengan foto poduk yang lebih selaras, ciamik, dan profesional deh hehehe....
Oh ya, aku juga memperluas promosi dan penjualan dengan membuka toko di marketplace. Dengan ini kuharap pelangganku juga bisa memanfaatkan promo gratis ongkir yang disediakan oleh marketplace tersebut. Namun sayang, promosi di sana terasa belum optimal karena aku belum mengoptimalkannya dengan baik.
Agar upaya pemasaran digital usaha yang kupunya dapat lebih maksimal, aku mengikuti acara Live Podcast Bersama Infomo (Flash Blogging Infomo) di acara Kompasianival 2022. Acara ini diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta, pada 3 Desember 2022.
Di acara ini hadir Mr. George Papadopoulos (Infomo Global President & Chief Business Officer), Bapak Uki Utama (Infomo Indonesia Country Director).
Hadir pula Pak Leonard Theosabrata selaku Dirut Smesco Indonesia. Beliau bercerita tentang tantangan pengusaha produk UMKM, yakni berupa akses bahan baku, pasar, dan finansial.Â
Tentang pemasaran di era sekarang, teknologi digital telah mengambil peranan yang sangat besar disamping produk yang juga harus fit atau diterima dan dibutuhkan di khalayak luas. Infomo, selaku digital marketing platform, mampu menjawab tantangan pemasaran digital tersebut.
Untuk yang belum tau, Infomo merupakan perusahaan yang mengusung teknologi Artificial Intelligence (AI) yang menjadi alternatif baru distribusi iklan digital. Perusahaan ini berbasis di India, kini sudah hadir di Indonesia untuk berkolaborasi dengan operator jaringan seluler dan mobile application publisher dalam memudahkan pengusaha (termasuk juga UMKM) dalam beriklan melalui media digital.
Wow, seru ya! Jadi bisa tambah pengetahuan untuk memasarkan produk yang kubuat, relate banget dengan usaha kue yang kupunya.
Melalui acara Flash Blogging Infomo ini, aku juga jadi paham kalau ternyata ada digital marketing platform yang dapat menjadi alternatif bagi UMKM untuk beriklan secara lebih hemat dan transparan, dibandingkan duopoly pemasaran dunia (Google dan Facebook), apalagi kalau bukan Infomo.
Faktanya, saat ini ekosistem di Infomo sudah berjumlah hingga 140 juta data pelanggan nasional. Oh ya, beriklan di Infomo ini gratis, gais. Keren banget kan? Pengusaha akan dibantu dan diarahkan untuk mengoptimasi metode promosi digitalnya, hingga usahanya meraih profit yang diharapkan.
Aku bersyukur banget bisa join di acara Flash Blogging Infomo ini. Karena gak hanya mendapat banyak pengetahuan baru tentang pemasaran untuk usaha UMKM, acara ini juga bener-bener jadi booster buatku, untuk terus semangat dalam menjalankan usaha UMKM di bidang kuliner.
Dari acara ini aku juga menyadari bahwa sebenarnya, banyak stakeholder yang membantu para UMKM untuk bisa berkembang untuk menopang perekonomian. Tak hanya untuk ekonomi rumah tangga, tapi dalam artian luas yakni menopang perekonomian negara.
Contohnya pemerintah, yaitu dibawah naungan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan, juga sektor swasta seperti Infomo. Intinya saat ini (dan semoga sampai waktu yang tak terbatas nanti yaa) dukungan-dukungan tersebut akan terus mengalir. Demi mewujudkan sistem gotong royong membangun masa depan UMKM yang terbaik.
Lalu terkait Infomo, apakah kalian juga penasaran dengan bagaimana mekanisme untuk bisa join partnership dengan mereka? Cuss langsung saja cek websitenya di https://www.infomo.com/id-home atau via WhatsApp di 0812-9606-698. Tim marketing Infomo akan dengan senang hati membantu kita hingga kegiatan partnership terealisasi.
Semangat ya, para pejuang UMKM. Ingat, kamu gak sendirian. Terima kasih Kompasianival dan Infomo, ditunggu acara serupa di lain kesempatan!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI