Performance, dalam bahasa Indonesia biasa disebut peforma atau kinerja. Menurut Mahsun (2013), performance adalah gambaran tentang level pencapaian pelaksanaan suatu program/kebijakan/kegiatan dalam menggapai tujuan, sasaran, misi dan visi perusahaan yang berada dalam strategic planning suatu organisasi.
Measuring performance dinilai penting. Hasil dari measuring performance dapat berguna sebagai informasi untuk menentukan kompensasi yang layak sehingga dapat digunakan juga sebagai motivator karyawan disuatu perusahaan. Hasil dari measuring performance diharapkan dapat berguna untuk penentuan program training and development yang lebih efektif untuk kedepannya.
Dalam buku Performance Planning and Review Making Employee Appraisals Work 2nd Edition milik Richard Rudman, Kaufman (1988) mengemukakan bahwa ukuran dan indikator measuring performance digunakan dalam beberapa cara, yaitu; 1) Proactive, secara proaktif untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan, apa yang harus dicapai, dan 2) secara retrospektif untuk memberikan kriteria untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan.
Selain itu, Kaufman juga mengungkapkan ada dua jenis ukuran atau indikator, yakni; 1) Result oriented, mengidentifikasi kinerja dan hasil yang dapat diukur, dan 2) implementation oriented, mengidentifikasi apakah aktivitas sejalan dengan tujuan perusahaan dan mematuhi kebijakan serta prosedur yang ada.
Apapun jenisnya, ukuran dan indikator performance memiliki tiga masalah utama yaitu economy, efficiency, dan effectiveness. Economy, bisakah mencapai hasil yang sama dengan sumber daya yang sedikit?. Efficiency, bisakah mencapai hasil yang lebih baik dengan sumber daya yang sama?. Effectiveness, sudahkah mencapai tujuan dan sasaran?.
Lalu, muncul pertanyaan. Untuk apa performance measurement dilakukan? Apa manfaatnya? Dalam buku Performance Planning and Review Making Employee Appraisals Work 2nd Edition milik Richard Rudman disampaikan bahwa ada tiga manfaat yang bisa didapat apabila performance measurement dilakukan. Pertama, karyawan menjadi lebih focus pada critical success factors. Ketika ada sistem pengukuran performance yang dinilai efektif, maka fokus perhatian karyawan adalah apa pun yang diukur dan dilaporkan. Kedua, system pengukuran dapat membantu dalam mengidentifikasi tujuan dan target. Sistem pengukuran juga merupakan sistem komunikasi yang dapat memberi informasi dari dan kepada karyawan apa yang diharapkan dari mereka. Dan terakhir, system pengukuran dapat membuat karyawan menjadi lebih tertantang untuk mendapatkan pencapaian melalui target kinerja mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H