Mohon tunggu...
Florencia Ananda Gulo
Florencia Ananda Gulo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nias

Hidden dancer🦋

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Delara

1 Juli 2024   23:06 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:11 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan menuduh sembarangan tanpa bukti Karin." ucap Andre  sang sahabat menjawab pernyataan Karin

"Andre kamu ingat bahwa hari itu Delara yang diperintahkan untuk mengambil hanscon di lemari, bagaimana kamu tidak mengingatnya." timpal karin.

"Iya aku memang membuka lemari obat dan mengambil hanscon, akan tetapi saya tidak memecahkan ampulnya Bu silmin." jawab Delara dengan semua pertanyaan yang dilontarkan sambil mata menatap serius kepada sang guru praktek.

"Ibu tidak percaya bagaimana bisa seorang siswi kebanggaan sekolah ini melakukan hal tidak terpuji ini, setidaknya mengakui kesalahan saja tidak mau." ucap tajam sang bu guru praktek kepada Delara dengan tatapan sengit yang masih tak lepas dari sang murid.

"Ibu sudah memutuskan hukuman untuk kamu Delara, karena ini adalah masa di mana kalian akan melakukan praktek kerja lapangan kamu akan dipindahkan ke Puskesmas saja dan tidak lagi praktek di rumah sakit kota, kamu akan digantikan oleh Karin" seru bu Silmin memberi hukuman pada Delara.

"Dan lagi mulai sekarang peserta yang kita berangkat kan ke kota hanyalah Andre, Michelle, Bellfan, Asty, Syukur dan Karin" lanjut bu Silmin memberi pengumuman.

Delara tertegun tanpa berkomentar, ia hanya mampu menerima apa keputusan sang guru tanpa protes ia menyiratkan wajah bingung dan sedih dengan air mata tergenang pada matanya tetapi masih enggan untuk jatuh, dan tak jauh dari sana senyus sinis karin terlihat mengembang.

" Dela... dela... kamu akhirnya kamu kali ini kenak juga" Ucap karina di iringi tawa jahatnya.

Tak banyak yang bisa diperbuat oleh Delara saat itu, selain menerima semua keputusan dari pihak sekolah untuknya pada saat pemberangkatan siswa-siswi yang akan praktek kerja lapangan ia hanya bisa menatap sendu arah Andre dan yang lainnya di mana tim tersebut akan berangkat di kota dan sebaliknya tim Delara berangkat di salah satu Puskesmas desa.

"Kawan kawan .... coba liat lima orang dari kelas kita mendapatkan kesmpatan untuk mengikuti ujian beasiswa kedokteran!!!" ucap sang ketua kelas.

" memangnya siapa yang mendapatkan kesempatan tersebut?" tanya andre lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun