Kata yang sering ia ucapkan ketika ia sadar bahwa dunia telah menolaknya. Bahkan ketika ayahnya beristirahat dalam damai, ibunya pun tak sudi memberi kabar padanya. Sungguh tragis, perpisahannya dengan ayahnya yang berakhir di depan batu nisan.
Tiada lagi kata yang dapat saya lukiskan ketika bertatapan muka dengan seorang Intan, bahkan ketika tinggal satu atap dengannya di panti asuhan.
Kasih memang hadir tanpa mengenal ruang dan waktu. Dan di tempat yang sederhana inilah, saya menikmati secangkir kopi kehidupan yang selalu hidup karena lahirnya sebuah berlian. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H