Sebelum membahas hambatan dalam transfer teknologi, perlu diketahui, secara singkat saja, beberapa hal terkait dengan pengertian, jenis, dan tujuan dari transfer teknologi.Â
Transfer teknologi adalah proses pemindahan teknologi, keterampilan, dari individu/organisasi ke individu/organisasi lainnya yang bertujuan untuk mengubah sebuah penemuan dan hasil penelitian sains ke sebuah produk yang bisa menguntungkan masyarakat.Â
Ada dua jenis transfer teknologi, yaitu sebagai berikut:Â
- Vertical technology transfer (transfer teknologi vertikal) yang merupakan keterkaitan transfer yang meliputi penelitian dasar, penelitian terapan, pengembangan, sampai tahap produksi. Transfer teknologi vertikal juga dikenal sebagai transfer teknologi internal yang dilakukan di universitas, organisasi penelitian, pemerintah, dan lain-lain.Â
- Horizontal technology transfer (transfer teknologi horizontal) yang terjadi saat teknologi yang digunakan di sebuah organisasi/perusahaan ditransfer dan digunakan di organisasi/perusahaan lain. Jenis transfer teknologi horizontal juga bisa disebut sebagai transfer teknologi eksternal yang biasanya terjadi di antara perusahaanm, bisnis, dan organisasi.
Transfer teknologi memiliki tujuan sebagai berikut:Â
- Menambah nilai dan daya saing yang lebih tinggi pada perusahaan.Â
- Mempromosikan perkembangan organisasi.
- Menicptakan pengetahuan, produk, dan layanan baru.Â
- Mempromosikan penelitian dan pengembangan di universitas.Â
- Menciptakan hal baru dan nilai tambah untuk negara.Â
- Menarik investor untuk berinvestasi di dalam negeri.Â
- Menghasilkan kekayaan intelektual juga kekayaan industri.Â
Kemungkinan pelaku penelitian pertama dalam hal penghambat transfer teknologi adalah Jung (1980) yang mengembangkan analogi teori lapangan Lewin di Social Science.Â
Dalam pelaksanaannya, transfer teknologi tidak mungkin berjalan dengan sangat mulus tanpa hambatan atau halangan tertentu. Pastinya, ada hambatan-hambatan yang menghalangi individu/organisasi untuk memindahkan teknologi tersebut. Berikut adalah hambatan-hambatan transfer teknologi yang sudah dikumpulkan dari beberapa jurnal, artikel, dan buku.Â
Mock, pada tahun 1974, mendata ada 26 penghambat untuk mentransfer teknologi. Namun, dari 26 masalah transfer teknologi, Mock mekankan pada beberapa bidang berikut: keuangan, kompetensi, komunikasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan pasar.Â
Sharif MN, di buku yang berjudul "Management of Technology Transfer and Development", mengelompokkan penghambat transfer teknologi menjadi empat kelompok, yaitu:Â
- Organisation-ware: teknik organisasi, prinsip, pengalaman, dan susunan yang mempengaruhi keefektifan penggunaan techinque-ware yang digunakan oleh manusia dan mengharmonisasikan semua semua aktivitas untuk mencapai tujuan yang dicapai.
- Information-ware: dokumen, sertifikat yang membimbing, dan code perangkat lunak dan informasi untuk melengkapi potensi dari kekuatan technique-ware, human-ware, dan organisation-ware. Penting juga untuk mengikutsertakan informasi transfer dari sebuah organisasi.Â
- Technique-ware: peralatan, perlengkapan, dan mesin yang meningkatkan kekuatan dalam menggunakan sumber daya. Technique-ware bisa dilihat sebagai perwujudan dari peralatan fisikal dari teknologi.
- Human-ware: kemampuan, pengetahuan, spesialisasi, dan kreativitas manusia. Human-ware bisa dikatakan sebagai tingkat teknologi manusia yang diwujudkan.
Selain hal diatas, di buku yang berjudul "Technology Transfer in Consortia and Strategic Alliances" ditulis bahwa mentransfer teknologi di perusahaan yang berbagi sumber daya ternyata lebih sulit daripada melakukannya di organisasi tradisional. Penghambat transfer teknologi adalah bagaimana mengajak atau memfasilitasi transfer teknologi antar dua organisasi.Â
Hal ini menjadi sulit karena ketentuan yang melekat di pengaturan consortium seperti "NIH", yaitu sindrom not invented here (tidak diciptakan disini), waktu transfer, dan tingkat kesulitan dari inti pengetahuan yang terlibat.