(PART 4)
“Pak Dave memanggilmu.” Poppy berkata padaku saat aku tengah membersihkan meja-meja di Belgium Beer Café.
“ada apa ?”
“mana aku tahu. Dia ada di ruangannya, kelihatannya dia sedang marah.”
Ada apa lagi ini. Apakah Pak Dave memanggilku sehubungan dengan pertengkaran yang terjadi tadi malam antara aku dan Tatiana.
Tok…tok…Aku mengetuk pintu ruang kerja Pak Dave.
“masuk.” Terdengar jawaban dari dalam.
Aku membuka pintu masuk ke dalam ruangan. Aroma parfum Tommy Hillfiger yang lekat di tubuh Pak Dave sedikit membuat aku terangsang.
“bapak memanggilku ?”
“yah. Duduklah.” Pak Dave mempersilahkan aku duduk.
“apa kau memakai sepatu dari perusahaan ?”
“tidak.”
“kenapa ?”
“kurasa bapak sudah tahu, bahwa aku memiliki surat keterangan dokter yang menyatakan aku tidak bisa memakai sepatu hak tinggi yang bisa berakibat tumit cedera.”
“tumit cedera ?”
“yah.” Jawabku santai.
“mulai besok aku mau kau memakai sepatu dari perusahaan.”
“apa ???”
“aku bilang, besok kau harus memakai seragam sepatu itu.”
“maksud bapak apa ? apa bapak tidak mengerti bahwa aku sudah mendapatkan ijin dari HRD, juga aku memiliki surat keterangan dokter. Apa bapak sudah bertemu dengan Mitchelle ?”
“aku sudah bertemu dengan Mitchelle, aku juga sudah melihat surat keterangan dokter mengenai kakimu dan bahkan aku bertemu langsung dengan dokter di klinik yang memakiku habis-habisan.”
“aku tidak mengerti.”
“tentu saja kau tidak mengerti. Dengar Tiffany, aku tidak akan memaksamu untuk memakai sepatu dari perusahaan yang membuat kakimu sakit kalau saja…kalau saja kau tidak besar mulut. Kenapa kau harus menceritakan pada semua orang di hotel mengenai surat keterangan dokter yang mengijinkanmu untuk memakai sepatu pribadi.”
“aku tidak mengatakannya pada semua orang, itu tidak benar. Sebenarnya ada apa ini Pak ? tolong jelaskan padaku.”
“kau ingin penjelasan, dengar Tiff, gara-gara kau bermulut besar semua wanita yang bekerja di hotel ini, mereka semua datang ke klinik meminta surat keterangan dokter supaya mereka bisa memakai sepatu kerja milik sendiri.”
“apa !!!!”
“yah, dan kau tahu, aku dan Mitchelle terkena omelan dari bos besar.”
“tapi…. aku tidak pernah mengatakannya pada semua orang..kecuali…” aku diam berpikir keras apakah Poppy telah menyebarkan ceritaku mengenai surat keterangan dokter.
“semua wanita yang bekerja di hotel ini mengantri minta dibuatkan surat keterangan dokter dan antriannya begitu panjang, melebihi panjangnya antrian orang-orang yang hendak melayat ke pemakamannya Michael Jackson !!!!”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H