Mohon tunggu...
ratri ardianto
ratri ardianto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Music

Di Balik Harta Berharga

13 November 2018   09:19 Diperbarui: 13 November 2018   09:36 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
indonesiatatler.com

3 hari yang lalu, salah seorang penyanyi wanita papan atas Indonesia, Bunga Citra Lestari didapuk untuk membawakan OST sebuah sinetron yang diangkat ke layar lebar bertema keluarga berjudul Keluarga Cemara. Sinetron arahan Arswendo Atmowiloto yang tayang perdana di stasiun televisi RCTI pada 6 Oktober 1996 ini merupakan salah satu legenda dalam dunia persinetronan Indonesia. 

Sinetron ini sarat pesan pendidikan, kesederhanaan maupun sisi humanis dari kehidupan berkeluarga di era 90an. Perjuangan Abah (Adi Kurdi) beserta Ema' (Novia Kolopaking, Lia Waroka, Anneke Putri) beserta 3 putrinya Euis (Ceria Hade), Cemara (Anisa Fujianti), dan Agil (Puji Lestari) dalam menjalani kehidupan memberikan banyak makna seiring pertumbuhan keluarga pada masa itu.

Versi layar lebar dari sinetron ini rencana akan ditayangkan pada 3 Januari 2019 dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir. Film ini diharapkan akan mengobati kerinduan para penikmat film Indonesia yang rindu terhadap film berkualitas yang penuh pesan mendidik dibalik serbuan film-film yang bermain dalam genre aman seperti horor dan percintaan.

Terkait mengenai OST Keluarga Cemara berjudul "Harta Berharga", lagu  ini digubah dan dikemas dengan apik oleh Ifa Fachir. Rif'at Syauqi Rahman Fachir yang merupakan pianis dari Maliq & D'Essentials membawa kesan modern walaupun secara aransemen tidak banyak lari dari pakem lagu aslinya. Suara lembut BCL yang mendayu dan empuk sangat cocok dengan nada instrumen pengiringnya. 

Tidak banyak nada tinggi yang dijangkau oleh BCL di lagu ini. Tarikan-tarikan suara khas BCL hampir tidak tereksplorasi di bait maupun reffrain sepanjang lagu berdurasi 3.51. Lagu ini sungguh cocok untuk menemani momen ketika kita sedang menatap rintik hujan, didera rindu akan kampung halaman beserta Ayah Ibu dan segudang kenangan indah bersama beliau.

Lagu ini dibuka oleh denting piano ala Yovie Widianto yang sejurus mirip score komersial iklan-iklan teh, bumbu dapur, maupun produk-produk keperluan bayi dan balita. Gumaman seiring intro memberikan kesan keras kepada para pendengar bahwa lagu ini dibawakan oleh BCL tanpa perlu bertanya "Eh, siapa sih yang nyanyiin?". Sungguh cara yang cerdas untuk menunjukkan bahwa re arrangement lagu ini dilakukan secara serius dan tidak main-main dengan menggandeng penyanyi top ibu kota.  

Dua puluh detik kemudian, BCL mulai menyanyikan bait pertama lagu ini. Suaranya yang matang, terukur dan berkualitas bisa menjaga aura kesederhanaan dan kesahajaan yang bernilai tinggi yang menjadi pesan utama dari lagu ini. 

Berbeda dari versi aslinya yang dibawakan oleh Novia Kolopaking, terasa sekali lagu ini bersifat kekinian. Versi terdahulu didominasi oleh olahan musik dari organ tunggal yang bila didengarkan saat ini akan terasa jadul. 

Kekuatan lagu yang terdahulu ada pada suara para pemerannya yang menjadi satu bersama ruh film tersebut. Kualitas BCL menjadikan lagu ini tidak kehilangan maknanya dan sangat sesuai didengarkan di masa kini. Instrumen pengiringnya begitu kaya dan variatif. Backing vocal yang menggunakan suara anak-anak begitu padu mengiringi lagu ini.

Pada menit ke 2, setelah chorus, BCL menaikkan nadanya mengikuti overture, jangkauan suaranya yang luas membuat dia tidak kesulitan menjangkau nada, terlihat sangat effortless. Tidak lama ia kembali menurunkan kembali nadanya hingga akhir bait selesai. Backing vocal mengisi sebagai latar dan sing a long bersama BCL. 

Selanjutnya instrument, backing vocal dan suara -sesekali gumaman- BCL mengisi hingga lagu berakhir. Lagu akhirnya ditutup oleh -sekali lagi- kelembutan suara BCL yang memberikan kesan pamit kepada pendengar sembari mengingatkan kita untuk menghaturkan doa terbaik untuk Ayah dan Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun