Sam Esmail yang dikenal berkat kesuksesan serial "Mr. Robot" kini mencoba peruntungan lewat film barunya. "Leave the World Behind" mengemas thriller apokaliptik dengan banyak sematan isu-isu terkini.
Film dibuka dengan gambaran bumi dari luar angkasa, disusul matahari yang perlahan naik dan menyinari sebagian permukaannya. Dengan latar musik yang cukup intens, planet bumi yang terlihat begitu masif seolah memberi pertanda bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja.
Rencana liburan keluarga Amanda (Julia Roberts) dan Clay (Ethan Hawke) bersama dua anaknya yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi penuh misteri setelah serangkaian peristiwa aneh terjadi, bersamaan dengan kehadiran dua orang asing secara tiba-tiba di depan pintu rumah.
Layaknya sebuah film misteri, penonton disuguhi beragam teka-teki untuk dipecahkan. Namun jangan terkecoh pada premis yang menyebut cyberattack sebagai biang kerok tunggal atas kekacauan dunia di sini.
Lebih dari itu, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Rumaan Alam ini rupanya tak ragu menjejalkan beragam isu, mulai lingkungan, sosial, ras, sampai sisi lain teknologi. Bahkan mungkin tak sedikit yang menebak adanya keterlibatan makhluk luar angkasa.
Bicara soal thriller misteri, tentu tak bisa mengesampingkan score untuk membangun intensitas di sepanjang durasi filmnya. Dan Mac Quayle dengan komposisi musiknya terbilang cukup berhasil menciptakan nuansa dan atmosfer yang mendukung.
Sementara untuk soundtrack, seperti beragamnya isu yang diangkat, film ini juga menyajikan musik yang cukup variatif, dari hip hop, R&B, sampai theme song serial TV populer. Pemilihan lagu yang terbilang cukup unik.
Sedari awal film dibuka, Sam Esmail sepertinya berkomitmen untuk "memanjakan" mata penonton. Bukan sekedar tampilan visual yang memukau, tapi juga lewat pergerakan kamera yang sangat aktif, seperti tidak bisa diam.
Dengan camera movement yang kreatif, eksplorasi angle yang variatif, termasuk juga beberapa framing dan komposisi yang atraktif, film ini menawarkan pengalaman visual yang cukup menarik. Meski di pertengahan film agaknya atraksi kamera mulai terasa berlebihan dan melelahkan. Sama melelahkannya ketika terlalu banyak teka-teki yang dilempar namun tak berhasil dieksekusi dengan cukup baik.
Mungkin tak berlebihan kalau menyebut Sam Esmail agak ambisius di film barunya ini, dengan sempilan ide-ide yang sebenarnya potensial, digas di awal hingga pertengahan, tapi habis bensin jelang garis finish. Alhasil, potensi ide-ide tadi terbuang percuma, jadi angin lalu yang menyisakan kekesalan pada penonton di akhir film. Bahkan kemunculan Kevin Bacon pun tak sanggup jadi penolong.
