Saat ini Indonesia menjadi pengguna interet terbesar di asia, mencapai 150 juta lebih pengguna. Populasi penduduk Indonesia saat ini mencapai 262 juta orang. Lebih dari 50 persen penduduk telah terhubung jaringan internet.
Pengguna internet di Indonesia terus tumbuh pesat dan telah mencapai 143 juta pengguna pada 2017. Mengikuti India dan China, Indonesia akan menjadi negara terbesar pengguna internetnya di dunia pada 2020. Inovasi teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan terjadinya dinamika sosial dan perubahan perilaku konsumsi masyarakat.Â
Setiap keluarga di Indonesia dengan rela membelanjakan puluhan ribu rupiah setiap bulan bahkan bisa mencapai 1% pendapatan perkapita bagi golongan kelas menengah untuk membeli akses telekomunikasi dan informasi. Mulai dari sambungan telepon genggam, akses internet baik mobile/ fix-line, dan belum termasuk belanja gadget atau hardware nya.
Demikian juga setiap perusahaan saat ini mengalokasikan belanja sambungan internet dan telepon sebagai salah satu prioritas operasional perusahaan. Perkembangan lain yang terjadi di Indonesia lima tahun kedepan adalah, jurang digital antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan semakin tipis.Â
Sekitar 40% pengguna internet diperkirakan berada di daerah pedesaan yang ditempati lebih dari separuh penduduk Indenesia dan sebagian adalah rakyat miskin. Lahirnya jutaan generasi muda membuat permintaan akan internet meningkat dan otomatis akan merubah perilaku sosial, bisnis, serta sistem pendidikan dan pembelajaran di Indonesia.
Bagi sejumlah ahli, jumlah pengguna internet di suatu negara dapat dijadikan sebagai salah satu indikator kemakmuran atau tingkat pendidikan masyarakat atau angka melek huruf/ melek informasi (littererate).Â
Dengan pertumbuhan pesat pengguna internet maka terbuka pula peluang usaha online baik bagi pengusaha maupun konsumen, demikian juga multiple-effect nya yang cukup signifikan.Â
Melalui teknologi informasi dan internet, basis pajak berpotensi meningkat, yang artinya pendapatan negara dari sektor ini juga meningkat, dan perusahaan-perusahaan akan melakukan ekspansi bisnis karena konsumen yang dapat dijangkau menjadi lebih luas.
Online economic and fintech memungkinkan batas-batas geografis terpecahkan, jam kerja bertambah, efisiensi jauh meningkat, kinerja ekonomi juga berpotensi terus terdorong dan sekat-sekat birokrasi terpotong serta proses-proses transaksi menjadi jauh lebih cepat.Â
Itulah sebabnya, saya yakin angka pengguna internet yang terus meningkat penting dicermati karena akan memperkuat konsumsi domestik Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional melalui penyerapan tenaga kerja, distribusi barang, industri elektronik dan perangkat lunak.
Kita boleh optimis, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia juga berbanding lurus dengan pertumbuhan minat baca yang berkualitas, bukan sekedar menjadi follower dan junk information worker saja. Demikian juga sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang didorong oleh teknologi informasi.
Sesungguhnya, kerja keras kawan-kawan kita di Kompasiana tidak sia-sia, sambil menulis sebenarnya kita sedang memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa.Â
Semoga untuk kasus Indonesia, online bubble (gelembung internet) tidak terjadi, sebagaimana yang pernah melanda Amerika Serikat pada tahun 2003 yang membuat panik investor AS di wallstreet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H