Seringkali saya berpikir betapa hampanya dunia ini tanpa kanak-kanak, dan betapa tak manusiawinya dunia tanpa orang dewasa. Sejatinya, wasiat kakek merupakan nasihat kepada saya supaya rajin bersekolah.Â
Ketika itu, saya masih taman kanak-kanak. Saya sering absen, tidak masuk sekolah. Kebiasaan 'bolos' sekolah berlanjut hingga SMP, hingga langganan dipanggil ke ruang bimbingan konseling. Kendati demikian, saya mengganti pengorbanan itu dengan kegiatan positif lainnya. Saya mengeksplor hobi bermusik secara serius dan fokus.
Ceritanya, sejak kecil saya suka bermain game action dan game musik. Saya masih teringat ketika asyik bermain game musik di ponsel milik ibu. Waktu itu banyak lagu tema game beraliran orchestra. Saya masih menghafalnya hingga sekarang. Kemudian ketika kelas empat SD, saya mulai menyukai bermain drum virtual untuk lagu metal. Inilah awal yang mengubah kesukaan saya pada musik menjadi hobi.
Awal SMP, saya mulai menyalurkan hobi bermusik. Di usia itu, saya belajar audio-video digital secara otodidak melalui channel YouTube. Saya mengasah kreativitas dengan menggubah lagu menggunakan software Digital Audio Workstation (DAW), FL Studio. Genre favorit saya adalah jazz dan orchestra.
Baca Juga:Â Komposer Flemmo Rilis Lagu "Tarian Capung" di Ajang Kontes Kita Cinta Lagu Anak
Pandemi COVID-19 bukanlah halangan untuk terus berkreasi. Selama di MAN 1 Jombang, saya menjadi ketua ekstrakurikuler musik. Saya membuat puisi musikal, tampil di acara musik ulang tahun sekolah, dan acara lainnya. Saya menggunakan nama Flemmo, artinya roda berjalan. Kegiatan favorit saya yaitu mengomposisi musik digital, teknik audio, dan penyuntingan film. Album saya Flemmo, "The Beginning of Us" (2020) dan "Dynamic" (2021) tersedia di platform streaming utama: Spotify, Apple Music, Amazon, YouTube, dan platform lainnya.
Di komunitas global, saya menjadi bagian dari Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) sejak 2020. Saya mengadakan acara musik dan diskusi dengan para pemuda bertajuk "Musisi, Agen Perubahan di Masyarakat" di perayaan YSEALI ke-7.Â
Kemudian pada 2021, saya mempromosikan perdamaian melalui musik di kegiatan UNESCO Summer Camp IMUN Virtual Conference 2021 di Maryland, Amerika Serikat. Sedangkan di Program Yale Young Global Scholars (YYGS) 2021, saya mengomposisi lagu "Awareness". Lagu ini menceritakan tentang semangat kebersamaan, toleransi, dan kesadaran menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga:Â Alfath, Siswa MAN 1 Jombang Duta Indonesia di Ajang UNESCO Center for Peace IMUN
Alhamdulillah, momentum luar biasa ketika sekolah memercayai saya untuk menjadi Duta Harmoni Madrasah 2021. Saya memaksimalkan potensi bakat melalui penguatan karakter moderasi beragama. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah intoleransi, radikalisme, ekstremisme demi menjaga kerukunan antar umat beragama bagi siswa di lingkungan sekolah.
Menurut saya, Duta Harmoni sebagai wadah dan gerakan moderasi beragama merupakan jalan tengah antara dua kelompok ekstrem; liberalis dan konservatif dalam memahami agama. Moderasi beragama merupakan esensi dalam agama Islam, yaitu Islam moderat. Sebuah paham keagamaan yang sangat relevan dalam konteks keberagaman dalam segala aspek, baik agama, adat istiadat, suku dan bangsa.