Kan kunyanyikan lagu. Merdu, senandung untukmu. Ku kan menari bersamamu hu hu hu hu.
Bunga-bunga mekar dan berseri. Semerbak harum mewangi. Cerah mentari menyinari.
Akulah capung kecil. Ayolah kawan menari bersamaku. Ku kan riang gembira, capung. Menari bersamamu, berkawan bersamamu.
Sebagaimana diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengajak generasi muda untuk mengikuti ajang ini.
“Saya mengajak adik-adikku di seluruh Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam KILA 2021. KILA adalah ajang pembelajaran dan berkebudayaan yang sangat baik. Saya juga mengajak sekolah-sekolah dan para pendidik untuk menyosialisasikan ajang ini,” ajaknya.
Dilansir dari laman resmi www.kemdikbud.go.id, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Ahmad Mahendra mengatakan bahwa lagu anak Indonesia menjadi salah satu media untuk membantu anak-anak menjadi dekat dengan identitasnya, menumbuhkan rasa percaya diri, dan bangga sebagai anak Indonesia. Mengembalikan masa kanak-kanak agar berkembang secara wajar di masa pandemi Covid-19 serta memupuk jati diri dengan mengenal dan menyanyikan lagu anak berbahasa Indonesia.
“Kita terus sosialisasikan dan gaungkan lagu tersebut. Harapannya, kita dapat mengembalikan kejayaan lagu anak, seperti pada era Ibu Sud, Bapak A.T. Mahmud, Chica Koeswoyo, atau Sherina,” tekan Mahendra dalam Bincang Pendidikan memperingati HAN Tahun 2021, ujarnya pada Jumat (23/7).
Ia berharap melalui KILA akan terbangun suatu ekosistem yang bagus, baik dari pembuat lagu anak, anak-anak itu sendiri, dan industri lagu anak.
Sedangkan Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid mengatakan bahwa melalui KILA, anak-anak akan mendapat ruang ekspresi, serta menjaga ke-bhinekaan melalui musik dan budaya, dengan tetap memperhatikan tumbuh kembang anak dalam batasan usia mereka.