Saya menjadi ingat pertemuan saya dengan Dr. H. Ahmad Umar, MA di Kemenag RI Pusat pada 7 April 2021 lalu. Saya memanggilnya dengan sapaan Profesor Umar. Beliau penggagas 'Madrasah Hebat Bermartabat, dan Berkelas Dunia', mantan Direktur KSKK Kemenag RI. Beliau berpesan kepada saya bahwa generasi muda harus tangguh inovatif kreatif mandiri.
"Jadilah generasi cerdas dan santun dalam menyikapi dinamika kehidupan", pesan Profesor Umar, Bapak Madrasah Indonesia kepada saya.
Di sinilah peran musisi muda menjadi penting dalam moderasi beragama. Melalui musik, seseorang bisa memiliki peran untuk memengaruhi moral, emosi, sikap, dan perilaku dalam konteks moderasi beragama. Yaitu dengan mengadakan kegiatan musikal dan memanfaatkan lagu sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan demi menyatukan kaum muda dari budaya yang berbeda.
Baca Juga:Â Flemmo Komposer Musik Digital Indonesia Masuk Top 12 Startup di Kompetisi
Menurut saya, moderasi beragama terkait dengan inti kehidupan, yaitu dinamika dan harmoni. Inilah yang menginspirasi saya untuk menggubah lagu dengan menyisipkan nilai-nilai kehidupan dan kemanusian, beraliran Instrumental Orchestra berjudul "Dynamic". Lagu ini mengisyaratkan bahwa hidup harus penuh semangat dan energi agar dapat bergerak cepat (dynamic), mudah menyesuaikan diri (adaptive), dan selaras (harmonic) dengan dinamika kehidupan. Saya merilisnya bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021 lalu.
Sebagai musisi, memaksimalkan potensi dan bakat sudah menjadi suatu keharusan. Harapannya, peran saya sebagai musisi bisa memobilisasi semua kalangan, meneguhkan wawasan kebangsaan sesuai nilai-nilai Pancasila, dan berdampak positif pada menguatnya sikap toleransi dan moderat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah kunci dari kemajuan sebuah bangsa. *Alfath.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H