Mohon tunggu...
Sabar Rudy Charolus Siallagan
Sabar Rudy Charolus Siallagan Mohon Tunggu... Buruh - Pembaca

Peminat beragam bacaan, mengejawantahkan hasil bacaan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Kristen; Jangan Gagal Fokus, Markus 6; 45-52

2 November 2024   18:53 Diperbarui: 2 November 2024   19:01 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar orang bersaksi bahwa sakitnya sembuh karena mujizat, atau seseorang yang hampir bangkrut dari usahanya kemudia pulih karena mujizat, maka kita hanya melohat Yesus sebagai "Pemulih" saja, maka ketika sakit tidak sembuh kita kecewa dan lupa bahwa yang paling berat dalam masalah kita telah Tuhan sembuhkan. Jangan sampai pemahaman yang salah terhadap Tuhan mengambil fokus kita untuk mengikut-Nya.

2. Ketakutan 

Tuhan yang Maha peduli itu turun tangan terhadap "Kepayahan" para murid, Ia berjalan diatas air untuk menolong, namun apa yang terjadi alkitab mencatat "mereka berteriak-teriak karena mengira Ia hantu" Matius lebih jelas mencatat "...mereka terkejut dan berseru "itu hantu!", lalu berteriak ketakutan."

 

Ada Yang Aneh? Ya memang melihat Tuhan lalu mengira itu hantu adalah sesuatu yang aneh, namun yang paling aneh ialah mereka takut hantu. 

Padahal dalam ayat sebelumnya masih dipasal 6, mereka sudah diutus dan kemudian diberi kuasa atas roh-roh jahat, dan ditutup dengan kalimat "mereka mengusir banyak setan".

 Orang-orang yang bukan hanya manjadi saksi namun juga menjadi bagian dimana setan-setan takluk, ketakutan karena melihat hantu? Ra masok akal!

Ketakutan yang sangat besar itu mampu memenuhi hati dan pikiran manusia sehingga  dengan mudah berpaling dari Tuhan. Ketakutan sering kali memaksa orang untuk mengambil langjah-langkah diluar Kristus, bahkan mengangap keberserahan penuh kepada Kristus sebagai sebuah kebodohan. Padahal seharusnya ketakutan menjadi moment keberserahan secara utuh kepada Tuhan. Maka dengan tegas dan jelas Tuhan Yesus Berkata ''Tenanglah, Aku ini jangan takut.''

Ketidakmampuan para murid melihat dengan benar siapa Yesus yang mereka ikuti menyulitkan mereka untuk bertumbuh secara benar. Sehingga mereka di sebut ''Degil''. Rangkaian mujizat dan pengajaran tidak dapat diterima karena kedegilan hati mereka, Mesias harus seperti apa yang mereka pikirkan.

 Apa yang merebut fokus kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun