Jhon Wesley paham betul kondisi di zamannya, dia telah berkhotbah di penjara bahkan sejak dia masih berkuliah di Oxford. Ia juga mengetahui bahwa ketidakadilan yang disebabkan oleh kedilan yang tidak baik, menjerat banyak masyarakat miskin dalam tindakan diskriminasi terlebih khusus di penjara.
Selain berkhotbah kebangunan rohani di tempat-tempat terbuka, John Wesley juga rutin melakukan pelayanan ke penjara-penjara. Bukan hanya berkhotbah Wesley juga mengusahakan beragam perlengkapan seperti selimut dan peralatan mandi untuk para narapidana.
4. Minuman Keras
Wesley melarang orang-orang methodis menjual atau mengkonsumsi minuman keras, karena menurut Wesley kemabukan dapat membuat seseorang melakukan hal-hal yang jahat.
5. Politik
Wesley adalah seorang Konservatif yang bersimpati kepada kerajaan. Ia menghormati tatanan sosial dan kekuasaan pemerintah. Ketundukan kepada pemerintah bukan berarti diam atas ketimpangan yang terjadi di masyarakat.
6. Perang
Perang dapat menjadi suatu aktivitas yang diakui negara namun Jhon Wesley tetap berprinsip untuk mengedepankan kedamaian. Sebab Jhon Wesley yakin bahwa kelemah lembutan dan kasih akan berbicara lebih banyak daripada kekerasan.
7. Pendidikan
Pendidikan menjadi perhatian khusus Wesley dimulai dari penyebaran literatur, gerakan sekolah minggu hingga masa sekarang Gereja Methodis terus berupaya mengembangkan dan memajukan pendidikan umat manusia.
Pada masanya revival uang di pelopori John Wesley di Ingris membawa sebuah pembaharuan secara sosial di Inggris. Terang Ilahi yang dibawa Jhon Wesley dan kebangunan rohani mengalirkan arus deras bagi gerakan-gerakan pembaharuan yang memiliki sebuah hubungan yang langsung dan berkesinambungan. Pada akhirnya orang percaya, baik Wesleyan maupun non Wesleyan harus kembali mengingat tugas dan tanggung jawabnya mengarami dunia.