Mohon tunggu...
Flavilius Aldo
Flavilius Aldo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan,

Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penghargaan Pangkat Anumerta untuk Prajurit Brimob Polda NTT yang Gugur di Papua

27 November 2023   13:18 Diperbarui: 27 November 2023   13:22 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Inspektur Jenderal Joni Asadoma, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Bonifacius Jawa mendapat kenaikan pangkat istimewa dari Barada menjadi Baratu dengan pangkat anumerta. Sementara itu, Bharatu Rani Yonahes Seran dinaikkan pangkatnya menjadi Ajun Brigadir Polisi Dua (Abribda), naik dua tingkat dari pangkat sebelumnya. "Ya. Kalau korban tembak Bharatu Rani naik pangkat dua tingkat, maka korban yang tewas mendapat pangkat Bharatu Anumerta', kata Joni saat wawancara pers di Mako Brimob Polda NTT, Jumat (24/11/2023).

Joni menjelaskan kenaikan pangkat yang diberikan kepada dua prajurit kompi Brimob Polda NTT yang ditembak oleh KKB di Intan Jaya, provinsi Papua, sebagai ucapan terima kasih atas prestasi yang luar biasa dalam menjalankan misi keamanan dalam negeri.

"Ini merupakan bagian dari Satgas Perdamaian Carantentes Brimob Polda NTT yang sedang bertugas di Papua," jelasnya. Menurut Joni, masih ada 105 personel Brimob Polda NTT yang bertugas di Papua. Mereka akan terus menjalankan misi pengamanan hingga Desember 2023. Namun, situasi di lapangan sangat cepat berubah sehingga tidak bisa diprediksi apa yang akan terjadi. "Padahal waktu kepulangan mereka sudah semakin dekat. Tapi itulah jalan Tuhan," tambahnya.

"Mereka yang bertugas di Papua merupakan bagian dari satuan tugas perdamaian Calantentes Brimob Polda NTT," jelasnya. Menurut Joni, masih ada 105 anggota Brimob Polda NTT yang bertugas di Papua. Mereka akan terus menjalankan tugas pengamanan hingga Desember 2023. Namun, situasi di lapangan berubah dengan cepat sehingga tidak mungkin untuk memprediksi peristiwa yang akan terjadi. "Padahal masa kepulangan mereka sudah semakin dekat. Tapi itulah jalan Tuhan," tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun