Mohon tunggu...
Flavilius Aldo
Flavilius Aldo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan,

Politik,Lingkungan,Sosial,Budaya,Ekonomi, Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Konflik Palestina-Israel

5 November 2023   16:55 Diperbarui: 5 November 2023   16:58 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER: https://www.cnbcindonesia.com. 

Konflik antara Palestina dan Israel adalah konflik yang berlarut-larut dan sangat kompleks yang berlangsung selama beberapa dekade. Ini melibatkan sejarah, agama, identitas nasional, dan klaim atas wilayah yang sama di Timur Tengah. Saya akan mencoba memberikan gambaran singkat tentang sejarah konflik ini,  perlu diingat bahwa ini adalah topik yang sangat kompleks dan tidak bisa dijelaskan sepenuhnya dalam satu teks.     

Awal Abad Ke-20, Konflik dimulai ketika Palestina adalah bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Pada masa ini, sejumlah besar orang Yahudi mulai pindah ke Palestina sebagai bagian dari gerakan Zionisme, yang bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di tanah Israel kuno (Eretz Israel). 

Pembagian Palestina, Setelah runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah pada akhir Perang Dunia I, wilayah Palestina jatuh di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa yang dikelola oleh Inggris. Konflik antara komunitas Yahudi dan Arab di wilayah tersebut semakin memburuk. Pada tahun 1947, PBB mengusulkan rencana pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab, dengan Jerusalem menjadi kota internasional. Rencana ini diterima oleh pemimpin Yahudi, tetapi ditolak oleh pemimpin Arab. 

Perang 1948, Setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1948, negara-negara Arab sekitarnya menyerang Israel. Perang Arab-Israel 1948-1949, yang juga dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Israel, mengakibatkan pengungsi Palestina dan perbatasan yang berubah.

Konflik Berlanjut, Konflik ini berlanjut dengan perang-perang lainnya, termasuk Perang Enam Hari pada tahun 1967, Perang Yom Kippur pada tahun 1973, serta perang dan kekerasan berkepanjangan antara Israel dan gerakan Palestina, seperti Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). 

Proses Perdamaian, Selama beberapa dekade, upaya perdamaian telah dilakukan, termasuk Kesepakatan Oslo pada tahun 1993, yang menciptakan Otoritas Palestina dan berjanji pada proses penyelesaian dua negara. Namun, usaha perdamaian sering kali terhenti atau terkendala. 

Isu Terkait, Konflik ini melibatkan berbagai isu, termasuk status Jerusalem (yang dianggap suci oleh ketiga agama besar), hak pengungsi Palestina, pemukiman Israel di Tepi Barat, blokade Gaza, dan banyak isu lainnya. 

Israel telah melancarkan empat serangan militer berkepanjangan di Gaza yakni di tahun 2008, 2012, 2014 dan 2021. Ribuan warga Palestina telah terbunuh, termasuk banyak anak-anak, dan puluhan ribu rumah, sekolah, dan gedung perkantoran telah hancur. 

Konflik Palestina-Israel tetap berlanjut hingga hari ini, dengan banyak upaya perdamaian yang belum membuahkan hasil. Kedua belah pihak terus mencari solusi yang memadai dan berkelanjutan untuk konflik ini, yang telah mengakibatkan penderitaan manusia dan ketegangan di seluruh kawasan Timur Tengah. 

Pembangunan kembali hampir mustahil dilakukan karena pengepungan tersebut menghalangi material konstruksi, seperti baja dan semen, mencapai Gaza. Serangan tahun 2008 melibatkan penggunaan senjata yang dilarang secara internasional, seperti gas fosfor.   Pada 2014, dalam kurun waktu 50 hari, Israel membunuh lebih dari 2.100 warga Palestina, termasuk 1.462 warga sipil dan hampir 500 anak-anak. Selama serangan tersebut, sekitar 11.000 warga Palestina terluka, 20.000 rumah hancur dan setengah juta orang mengungsi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun