Mohon tunggu...
Lyfe

Dari Pemilu, hingga Manajemen Organisasi (Pra-PKMJ 2)

7 November 2015   23:03 Diperbarui: 7 November 2015   23:07 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, tepatnya Sabtu, 07 November 2015, saya mengikuti Pra-Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Jurusan Fisika Universitas Negeri Jakarta yang kedua. Di sini, saya mendapat banyak materi yang tentunya menambah asupan pengetahuan akan seluk beluk Organisasi dan Pemerintahan, khususnya di ranah Universitas.

Materi pertama yang saya dapatkan adalah tentang Mekanisme Pemilu, pembahasan mekanisme pemilu ini dikhususkan pada lingkup Universitas Negeri Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan materi soal Surat-Menyurat dalam organisasi, di sini dijelaskan tentang bagian-bagian surat secara umum, lalu jenis surat apa saja yang dipakai sepanjang perjalanan berorganisasi. Selanjutnya dilanjutkan dengan materi tentang mekanisme siding, bagaimana jalannya siding dan aturan-aturan yang terdapat dalam siding. Yang terakhir adalah materi mengenai ‘Manajemen Organisasi dan Event Organizer’.

Mekanisme Pemilu

Pemilihan umum (disebut Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.

Kenapa diadakan Pemilu? Pemilu muncul karena adanya kegagalan dalam musyawarah. Apa maksud dari kegagalan musyawarah? Sesuai dengan sila keempat dalam Pancasila, negara Indonesia adalah negara negara yang berlandaskan asas musyawarah, tapi ada kalanya musyawarah tidak dapat berfungsi secara efektif dalam menentukan atau menyelesaikan suatu hal. Dalam organisasi yang melibatkan banyak orang, tentunya banyak orang yang ingin melibatkan diri dalam musyawarah ini, tetapi musyawarah ini kadang tidak dapat menampung banyak orang ini, malah jika dipaksakan untuk dapat menampung banyak orang ini, jalannya musyawarah akan kacau dan tak terarah. Untuk mengatasi hal ini, diambil lah langkah lain, yaitu voting, pengambilan suara terbanyak, dalam hal ini Pemilu.

Di Universitas Negeri Jakarta, dan beberapa Universitas lainnya, tapi kali ini saya hanya berfokus pada Universitas Negeri Jakarta, Pemilu dilakukan untuk menentukan pemimpin dari OPMAWA (Organisasi Pemerintahan Mahasiswa). Pemilu dijalankan berdasar Peraturan OPMAWA yang ada.

Pemilu di sini memiliki alurnya yang sistematis, diawali dengan pembentukan Panitia Seleksi yang bersifat independen untuk menentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang ke depannya akan mengatur jalannya pemilu ini. KPU ini terdiri atas sie. Humas, Adhum, Acara, dan Logistik.

Setelah KPU dibentuk, kita masuk ke tahap pencalonan. Tahap pencalonan ini sendiri terbagi atas beberapa tahap yaitu Masa Kampanye, lalu Dialog Kandidat, lalu Masa Tenang di mana calon menghentikan kampanye mereka.

Kemudian dilakukanlah pemilihan. Setelah dilakukan pemilihan diadakan penghitungan jumlah suara oleh KPU lalu setelah hasil keluar ditetapkanlah hasil keputusan yang terpilih.

Dalam Pemilu, tentunya diperlukan suatu pengawasan agar Pemilu berjalan sesuai dengan alur yang sebenarnya. Pengawasan di sini memerhatikan beberapa hal, yaitu Publik, dengan aksi dan komentar. Kemudian calon, dengan saksi-saksi. Selain itu juga patut diawasi apakah anggota-anggota Panwaslu di sini semuanya bersifat independen atau ada beberapa yang dependen (masih tergabung di OPMAWA tertentu).

Di Pemilu tentunya juga akan dialami beberapa masalah, masalah yang biasanya dihadapi dalam Pemilu adalah:

  • Krisis Calon, di mana orang yang mencalonkan sendiri jumlahnya kurang.
  • Biaya, untuk Pemilu dapat berlangsung tentunya diperlukan biaya.
  • Sikap Apatis, banyak dari warga di dalam pemerintahan ini yang bersifat masa bodoh dan tidak mempedulikan Pemilu yang sedang berlangsung, sehingga dapat terjadi kekurangan suara.
  • Konsep, kadang perancangan acara Pemilu hanya bagus di konsep tetapi eksekusinya kurang.
  • Yang terakhir menarik atau tidaknya acara Pemilu ini, hal ini berhubungan dengan point ketiga, bagaimana menciptakan acara Pemilu yang menarik dan mengurangi jumlah orang yang tidak peduli terhadapa Pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun