Mohon tunggu...
Flagadantra ClambadaShindu
Flagadantra ClambadaShindu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi Pupuk Organik dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Tanaman Singkong pada Tanah Berpasir

20 Juni 2023   20:11 Diperbarui: 7 Juli 2023   09:25 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pupuk organik (kompos) yang digunakan mengandung mikro organisme yang dapat membantu menyerap unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman sehingga akan meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Perkembangan diameter batang bergantung pada ketersedian unsur hara di dalam tanah, terutama P yang berperan dalam pembelahan dan perkembangan sel-sel tanaman. Pupuk organik kompos yang diberikan memiliki kandungan unsur hara P yang cukup sehingga P tersedia bagai tanaman singkong.

Hasil penelitian amanullah et al (2006), juga memperlihatkan bahwa pemberian pupuk organik meningkatkan produksi serapan hari NPK dan meningkatkan hara tersedia di lahan setelah panen. Amarullah (2015) dalam penelitiannya juga menyebutkan tanaman singkong yang menerima pupuk organik 20 ton/ha mencatat hasil umbi lebih tinggi daripada tanaman yang dipupuk menggunakan pupuk anorganik posta 250 kg dan urea 150 kg/ha.

Jarak Tanam

            Singkong dapat ditanam secara monokultur maupun tumpang sari. Pola monokultur umumnya dikembangkan dalam usaha teknik komersial atau usaha tani alternatif pada lahan marjinal, di mana komoditas lain tidak produktif atau usaha tani dengan input minimal bagi petani yang modalnya terbatas. Pola tumpang sari diusahakan oleh petani berlahan sempit, baik secara komersial maupun subsisten. Pemilihan jarak tanam ini tergantung dari jenis varietas yang digunakan dan tingkat kesuburan tanah. Untuk tanah yang subur digunakan jarak tanam 1 m x 1 m; 1 m x 0,8 m; 1 m x 0,75 m maupun 1 m x 0,7 m. sedangkan untuk tanah-tanah miskin digunakan jarak tanam rapat yaitu 1 m x 0,5 m, 0,8 m x 0,7 m (sundari, 2010).

Jarak tanam singkong itu tergantung kepada jenisnya. Karena beberapa jenis singkong tajuk pohonnya lebar, sedang yang lainnya bertajuk sempit. Karena itu, idealnya, saat sudah dewasa, tajuk pohon singkong tidak boleh berhimpitan, tetapi juga tak boleh menyisakan ruang, agar hasil optimal. Sebagai contoh, singkong malaysia dan singkong kuning yang bertajuk sempit, pohonnya kecil dan rendah, tangkai daunnya pendek serta helai daunnya juga relatif tidak lebar, maka jarak tanam idealnya adalah 80 x 80 cm. Adapun jenis singkong kasesa, singkong tahun, singkong hijau, singkong malang, singkong pulut, singkong trambesi, singkong begog, singkong andira, singkong roti, singkong keling, dan jenis singkong bertajuk sedang lainnya, maka jarak tanam standarnya adalah 100 x 100 cm, atau sistem double row = 80 x 160 cm. Yang terakhir adalah jenis singkong mukibat, singkong gajah dan singkong darul hidayah, dengan jarak tanam yang disarankan adalah 100 x 150 cm.

Kesuburan tanah juga berpengaruh pada jarak tanam ideal. Makin subur tanah, maka makin lebarlah jarak tanam. Pada tanah yang sangat subur, maka jarak tanam singkong malaysia adalah 100 x 100 cm, singkong kasesa dkk adalah 120 x 120 cm, serta singkong gajah dkk menjadi 100 x 200 cm.

Tanah Pasir di Lahan Kering

  • Sifat Fisik. Komponen dari sifat fisik tanah berpasir adalah tekstur, struktur, porositas, dan temperatur. Tekstur tanah berpasir adalah kasar, sedangkan struktur tanah berpasir adalah butir tunggal yang berupa butiran-butiran primer yang besar dan tidak memiliki bahan pengikat. Porositas tanah berpasir dapat mencapai 50% dikarenakan banyak memiliki pori makro, sehingga memperlancar aerasi. Kemampuan tanah berpasir dalam menyimpan air juga sangat rendah yakni sebesar 1,6-3% dari total air yang tersedia. Tanah berpasir memiliki temperatur yang tinggi karena kemampuannya dalam menyerap panas.
  • Sifat Kimia. Sifat kimia tanah berpasir meliputi Kapasitas Tukar Kation dan pH. Nilai kapasitas tukar kation tanah berpasir sebesar 2 sampai 4 m/g, terbilang rendah jika dibandingkan dengan tanah berlempung. pH tanah berpasir adalah bernilai basa dikarenakan sedikitnya partikel lempung dan kurangnya bahan organic.

Sifat Biolologi. jumlah mikroorganisme pada tanah berpasir sangat sedikit, dikarenakan kondisi tanah berpasir yang tidak mendukung untuk perkembangan mikroorganisme diantaranya intensitas penyinaran yang tinggi, suhu tanah tinggi, dan daya simpan air yang rendah oleh sebab itu, dibutuhkan penambahan bahan organik sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tanah baik jamur dan actinomycetes untuk membantu pembentukan agregat tanah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun