Mohon tunggu...
Flagadantra ClambadaShindu
Flagadantra ClambadaShindu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi Pupuk Organik dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Tanaman Singkong pada Tanah Berpasir

20 Juni 2023   20:11 Diperbarui: 7 Juli 2023   09:25 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Flagadantra Clambada S.B dan Sundahri FAPERTA UNEJ

Email : sundahri.faperta@unej.ac.id

PENDAHULUAN

Tanaman singkong membutuhkan unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro yang esensial untuk tanaman singkong antara lain nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Tanaman singkong yang ditanam di lahan berpasir memiliki beberapa faktor pembatas dalam hal kesuburan tanahnya sehingga untuk memperbaiki keadaan tanah seperti ini diperlukan adanya pemupukan (Sunardi dan Sarjono 2007). Menurut Rivai et al (2017), pemberian bahan organik dari sisa tanaman dan kotoran hewan mampu memberikan kontribusi ketersediaan unsur hara N, P, dan K serta mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Salah satu pupuk organik yang banyak tersedia di masyarakat adalah kompos. Pupuk kompos yang berbahan dasar bahan organik mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melalui peningkatan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta jumlah nutrisi pada pupuk organik dapat menggantikan pupuk anorganik (Makinde et al., 2011).

menurut atmodjo (2006) bahwa penambahan bahan organik akan meningkatkan pori total tanah dan akan menurunkan berat volume tanah. Pupuk organik mempunyai fungsi penting bagi tanah yaitu untuk menggemburkan lapisan tanah permukaan (topsoil),  meningkatkan populasi jasad renik tanah, mempertinggi daya serap, dan daya simpan air yang secara keseluruhan akan meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk organik sebagai bahan organik mampu memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan agregasi serta mengikat air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman.

Selain pemberian pupuk organik dan budidaya tanaman singkong penerapan teknologi budidaya seperti pengaturan jarak tanam juga perlu diperhatikan. Pengaturan jarak tanam dalam budidaya pertanian sangat berhubungan erat dengan populasi tanaman. Pengaturan jarak tanam mempengaruhi luas daun, berat kering tanaman, sistem perakaran, banyaknya sinar matahari yang diterima, dan banyaknya unsur hara yang diserap dari dalam tanah. Penggunaan jarak tanam yang tepat akan menaikkan hasil tetapi penggunaan jarak tanam yang kurang tepat akan menurunkan produksi tanaman singkong (Nurbakhsh et al., 2010)

Pupuk Organik 

Pupuk organik merupakan salah satu pupuk yang berbahan dasar dari berbagai bahan organik seperti sisa-sisa tumbuhan, dan aktivitas hewan. Pemberian bahan organik dari sisa tanaman dan kotoran hewan mampu memberikan kontribusi ketersediaan unsur hara N, P, dan K serta mengurangi pemakaian pupuk anorganik sehingga menjamin ketersediaan unsur hara ( Rachman dkk., 2008). Pupuk organik memiliki peran di dalam memperbaiki sifat fisika tanah sebagai akibat dari penggunaan pupuk anorganik serta berlebihan sehingga kesuburan tanah menjadi meningkat dan rusaknya struktur tanah dapat diperbaiki.

Pupuk organik (kompos) yang digunakan mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman sehingga akan meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Tinggi tanaman merupakan perubahan wujud yang tidak bisa di ubah ( ) dengan pertambahan ukuran atau volume oleh pembelahan dan pembesaran sel yang tumbuh secara vertikal.

Pupuk organik yang di aplikasikan memiliki kandungan unsur hara nitrogen yang cukup tinggi sehingga mencukupi kebutuhan hara tanaman singkong. Peningkatan kandungan nitrogen pada daun akan memacu proses fotosintesis berjalan dengan optimal, sehingga pertumbuhan tanaman akan berjalan dengan optimal karena hasil fotosintesis akan dimanfaatkan oleh tanaman untuk berbagai proses pertumbuhannya. Peranan utama nitrogen pada tanaman adalah merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan,khusunya batang, tunas dan daun. Penelitian Temegne dan Ngome (2017), menunjukkan bahwa singkong di pupuk dengan bahan organik memliki laju pertumbuhan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan singkong yang dipupuk menggunakan pupuk NPK (12-11-18). Pertumbuhan daun yang maksimal menyebabkan kanopi menjadi lebih lebar sehingga dapat menghambat pertumbuhan gulma yang ada dilahan, dengan demikian maka persaingan memperebutkan unsur hara menjadi lebih mudah (Oghenerioborue , 2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun