Mohon tunggu...
Nadya Wulanda
Nadya Wulanda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Bystander Effect" Pembakaran Terduga Pencuri Amplifer

23 April 2018   14:00 Diperbarui: 3 Mei 2018   23:16 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang warga Kampung Jati, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang bernama Muhammad Al-Zahra tewas akibat dibakar massa pada bulan Agustus 2017 yang lalu. Ia terduga telah mencuri pengeras suara milik musala Al-Hidayah. Zainul Arifin, marbut Musala Al-Hidayah, merupakan salah satu orang yang mengetahui bahwa amplifer milik musala telah hilang. Ia mendapat informasi bahwa orang yang keluar terakhir kali dari musala merupakan orang yang membawa sepeda motor warna merah dengan jenis Honda Revo, yakni Muhammad Al Zahra yang kerap dipanggil Zoya (Utama, 2017)

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pihak kepolisian, gerak-gerik Zoya diawasi oleh dua orang pengurus musala. Setelah menunaikan ibadah salat Ashar, salah satu pengurus masjid menegur Zoya perihal amplifer yang mereka duga berusaha untuk dibawa Zoya. Akan tetapi, Zoya pergi dengan sepeda motornya dan membawa amplifer tersebut. Zoya terus dikejar oleh massa hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk terjun ke sungai. Massa yang sudah menunggu di seberang kali akhirnya berhasil mencapai Zoya lalu mengeroyok Zoya dan membakarnya (Utama, 2017)

Video yang direkam dan diunggah pada laman Facebook Kurdiansyah (30) menunjukkan bahwa terdapat banyak orang yang berada di lokasi kejadian, yakni di dekat Pasar Muara Bakti. Dalam video tersebut terlihat dengan jelas bahwa banyak orang yang mengelilingi Zoya ketika ia sedang dihakimi oleh massa. Sedangkan sampai saat ini, polisi telah menetapkan lima tersangka (Warsono, 2017). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah warga yang menyaksikan peristiwa tersebut lebih banyak apabila dibandingkan dengan jumlah orang yang menghakimi Zoya.

Bagaimana bisa aksi pembakaran terhadap Zoya tetap berlangsung padahal jumlah penonton lebih banyak ketimbang dengan orang yang melakukan aksi tersebut? Psikolog sosial, Bibb Latene dan John Darley, mempopulerkan istilah bystander effect yang menjelaskan bahwa kehadiran orang lain akan menurunkan niat seseorang untuk menolong pada situasi darurat. Hal ini disebabkan karena adanya penyebaran tanggung jawab (diffusion of responsibility) yang membuat orang di dalam situasi tersebut yakin bahwa nantinya salah satu diantara mereka akan ada yang menolong (Baron & Nyla, 2017).

Peristiwa pembakaran Zoya disaksikan oleh warga yang berada di sekitar pasar tersebut. Sebagian dari mereka merupakan pemilik toko, pengendara yang pada saat itu sedang berada di daerah tersebut, dan pembeli. Dapat dilihat dengan jelas bahwa orang-orang yang berada di lokasi kejadian hanya melihat aksi pengeroyokan dan pembakaran yang dilakukan oleh lima orang tersebut. 

Berdasarkan peran yang sedang mereka jalankan pada saat itu (pemilik toko, pengendara, pembeli, dan lain-lain), ada kemungkinan bahwa mereka mengalami kebingungan akan tanggung jawab mereka di lokasi kejadian. Penertiban pada saat terjadi situasi darurat biasanya dilakukan oleh aparat kepolosian, sehingga warga percaya bahwa pihak yang dapat menghentikan kejadian tersebut adalah pihak kepolisian. Tidak adanya rasa bertanggung jawab untuk ikut menghentikan aksi tersebut membuat warga yang berada di sekitar lokasi kejadian tidak tau apa yang harus dilakukan sehingga memilih untuk tidak melakukan apa-apa.

Sejak awal Zoya telah diberi cap oleh warga sebagai pencuri. Maka dari itu, Zoya merupakan pihak yang melanggar hukum. Sarwono et al., (2014) Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang memilih untuk tidak menolong di situasi darurat adalah evaluation apprehension yang berarti perasaan bahwa dirinya dinilai oleh orang lain. 

Bommel et., al (2012) juga menemukan bahwa seseorang memikirkan impresi orang lain terhadap dirinya dimana nantinya tindakan akan dipengaruhi oleh pertimbangan mereka akan pemikiran orang lain. Orang akan memikirkan reputasi yang akan diberikan orang lain padanya ketika melakukan suatu tindakan. Maka dari itu, ketika Zoya telah diberi cap sebagai pencuri, reputasi yang paling memungkinkan untuk seseorang terima ketika mereka menolong Zoya adalah pembela pihak yang salah.

Stukas & Clary (2012), keputusan untuk menolong didasari oleh pertimbangan keuntungan dan kerugian yang didapat ketika seseorang memutuskan untuk menolong (opportunity cost). Pertimbangan inilah yang akan menimbulkan keraguan karena orang yang akan mereka tolong merupakan orang yang diduga telah melanggar hukum, sehingga pada akhirnya hukuman bisa saja tidak hanya di dapat oleh Zoya, melainkan juga mereka yang bertindak sebagai penolong Zoya. 

Kerugian lain yang kemungkinan didapat ketika memutuskan untuk menolong adalah berhadapan dengan massa yang sedang marah, sehingga apa yang diperlakukan pada Zoya bisa juga dirasakan oleh si penolong. Dapat disimpulkan dalam konteks ini, kerugian yang akan diterima seseorang akan jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaat mereka ketika menolong.

Sebagai kesimpulan, pada bulan 2017 lalu seorang pria meninggal akibat dibakar massa karena terduga mencuri amplifer milik musala. Polisi telah menetapkan lima tersangka. Dalam video yang beredar, banyak orang yang berada di lokasi kejadian akan tetapi tidak melakukan apa-apa. Hal ini dapat dijelaskan melalui bystander effect yang menjelaskan turunnya niat seseorang untuk menolong karena kehadiran orang lain. Keengganan mereka untuk menolong juga dapat dikarenakan kebingungan akan tanggung jawab, evaluation apprehension, dan pertimbangan atas apa yang akan didapat.

Referensi:

Branscombe, N. R., & Baron, R. A. (2017). Social psychology (13th ed.). , NY: Pearson.

Bommel, M. V., Prooijen, J. V., Elffers, H., & Lange, P. A. (2012). Be aware to care: Public self-awareness leads to a reversal of the bystander effect. Journal of Experimental Social Psychology,48(4), 926-930. doi:10.1016/j.jesp.2012.02.011

Sarwono, S. W., Meinarno, E. A., Takwin, B., Wibowo, I., Halida, R., Mashoedi, S. F., . . . Wisnuwardhani, D. (2014). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba humanika.

Stukas, A. A., & Clary, E. G. (2012). Altruism and helping behavior. In V. S. Ramachandran (Ed.), Encyclopedia of human behavior (2nd ed., Vol. 1, pp. 100-107). Kiddlington, UK: Academic Press

Utama, A. (2017). Istri pria yang dibakar karena 'ampli mesjid' di Bekasi  sedang hamil enam bulan - BBC Indonesia. Diakses pada  tanggal 23 Maret, 2018

Utama, A. (2017). Pembakaran terduga pencuri pengeras suara, polisi tetapkan dua tersangka - BBC Indonesia. Diakses pada tanggal 24 Maret, 2018

Warsono, A. (2017). 5 terduga pembakar zoya masih buron, polisi: Menyerahlah. Tempo.co. Retrieved March 27, 2018,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun