Profesi guru merupakan pekerjaan yang menjalani sebuah panggilan mendidik generasi. Pelayanan ini tidak lah selalu mudah, karena penuh dengan tantangan internal maupun eksternal. Sebagai Lembaga Pendidikan, FKIP Petra Christian University berkomitmen untuk terus memperlengkapi calon guru dan juga para guru yang sudah ada di ladang pelayanan. Hal ini dilakukan di dalam pembelajaran di kelas kepada calon guru, maupun pelayanan pengabdian kepada Lembaga pendidikan yang ada
Pada tanggal 21 Juni 2024, FKIP PCU mendapatkan kesempatan untuk dapat memberikan pembinaan dan pelatihan kepada 27 guru TK-SD Sekolah Kristen Tunas Harapan Bangsa, Surabaya. Pelatihan ini diinisiasi oleh pihak sekolah melihat adanya kebutuhan akan pembinaan dan pelatihan di dalam hal penguatan panggilan guru dan juga ketrampilan mengelola kelas. Kesempatan ini disambut baik oleh pihak FKIP PCU dan dirancanglah 3 buah sesi untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Pada kegiatan ini pihak FKIP PCU yang membawakan materi adalah Ms Yulia Setia, S.S., M.Pd., M.Sc., M.Th., bersama dengan 2 mahasiswa PGSD angkatan 2020.
Sesi pertama berjudul "Panggilan Guru Kristen". Sesi ini berisikan hal-hal mendasar mengenai apa itu panggilan sebagai guru, apa tantangannya, dan bagaimana menjalaninya. Guru-guru disegarkan kembali bahwa panggilan sebagai guru Kristen merupakan panggilan mulia yang diberikan Tuhan kepada orang yang ia pilih. Ini merupakan sebuah hak Istimewa. Tantangan di dalam dunia pendidikan tidaklah mudah, tetapi sebagai guru Kristen kita tidak berjalan sendirian. Allah memberikan Roh KudusNya untuk memimpin dan menuntun, serta komunitas orang percaya yang saling mendukung.
Setelah sesi pertama, dilanjutkan sesi kedua yang berjudul "Manajemen Kelas". Di dalam sesi ini materi lebih membahas hal praktikal di dalam menjalani panggilan sebagai guru. Sering kali guru rindu mendidik, mengasihi anak-anak, memiliki materi yang baik. Namun, mereka tersandung dengan manajemen kelas yang buruk. Hal ini tidak jarang membuat mereka frustrasi dan berpikir bahwa mereka tidaklah terpanggil menjadi guru. Maka di dalam sesi ini, dibahaslah mengenai apa, mengapa, sampai kepada bagaimana mengelola kelas dengan baik. Salah satu cara untuk mengelola kelas dengan baik adalah memiliki prosedur kelas yang jelas dan juga memiliki pembelajaran yang aktif. Untuk materi pembelajaran aktif secara khusus dibahas pada sesi ketiga.
Pada sesi ketiga, pembahasan "Active Learning" ini banyak melibatkan peserta untuk ikut terlibat dan merasakan bagaimana melaksanakan kelas yang aktif. Hal ini dimulai dengan menyadari bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Sehingga sebagai guru kita harus mendesain pembelajaran yang mampu untuk mengakomodasi anak yang gaya belajarnya visual, audio, kinestetik, atau taktil. Setelah mengenai hal ini, guru mendesain pembelajaran yang akan melibatkan keempat modalitas tersebut. Guru menggunakan visual, audio, gerakan-gerak, dan juga melibatkan anak untuk terlibat dengan apa yang guru lakukan.
Setelah kegiatan ini dilaksanakan selama hampir satu hari, tim pelaksana dari sekolah melakukan evaluasi kepada seluruh peserta yang ada. Lembar evaluasi ini menanyakan mengenai hal-hal yang mereka dapatkan dari sesi-sesi yang ada dan juga masukkannya. Dari hasil rekapan lembar evaluasi tersebut disimpulkan bahwa ketiga sesi ini memberikan penyegaran bagi para guru yang mengikutinya. Ada hal-hal yang sudah pernah mereka dengar dan memberikan ingatan kembali, tetapi banyak juga hal-hal baru yang mereka dapatkan khususnya pada bagian sesi 2 dan 3. Pihak penyelenggara dari Sekolah THB dan juga FKIP PCU bersyukur untuk setiap sesi yang dapat memberikan manfaat baik bagi para guru yang ada. Diharapkan bahwa kegiatan pelatihan ini dapat terus dilanjutkan.
Â
