Mohon tunggu...
FKIP PCU
FKIP PCU Mohon Tunggu... Guru - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Petra Christian University

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UK Petra menempa calon-calon guru Kristen sebagai ujung tombak dunia pendidikan, memperlengkapi setiap individu dengan kemampuan pedagogik untuk membimbing dan mengajar generasi era digital.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Motivasi dalam Hasil Pembelajaran Anak

11 Maret 2024   22:11 Diperbarui: 11 Maret 2024   22:34 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran dapat dikatakan berjalan baik dan efektif ketika setiap individu dapat berperan aktif di dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Untuk berperan aktif, maka individu memerlukan dorongan yang berasal dari dalam atau dari luar dirinya. Dapat dikatakan bahwa seseorang memerlukan sebuah motivasi untuk dapat melakukan sesuatu dan berpartisipasi dalam sebuah kegiatan. Dengan kata lain, motivasi adalah kunci penyebab seseorang menghasilkan dorongan untuk melakukan sebuah usaha baik itu dalam bentuk pertahanan, pengarahan dan penguatan. Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki oleh seseorang secara sadar atau tidak untuk bertindak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan dan memenuhi kepuasan diri sendiri. Sebuah motivasi dapat dihasilkan dari faktor di luar individu (Ekstrinsik) berupa target, tujuan yang ingin dicapai, penghargaan atau pengakuan dari orang lain. Dapat juga dihasilkan dari dalam diri individu (Intrinsik) dalam bentuk minat, gairah dan kepuasan pribadi (Puspitasari, 2023). 

Motivasi mengambil peranan yang begitu penting dalam pembelajaran. Murid Memerlukan dorongan atau motivasi untuk belajar mengusahakan prestasinya dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Motivasi yang dimiliki seorang murid dapat mempengaruhi sejauh mana murid tersebut akan berusaha mencapai prestasi dan bertahan ketika mengalami tekanan dalam pembelajaran (Puspitasari, 2023). Seorang murid yang memiliki motivasi tinggi akan terlihat dari usaha yang diberikan dan hasil prestasi yang terlihat. Bukan berarti semua murid yang memiliki hasil prestasi lebih rendah berarti tidak memiliki motivasi. Namun, murid dengan motivasi yang tinggi dari dalam dirinya, cenderung lebih menunjukkan usaha yang besar untuk mencapai target pembelajaran sehingga mereka memperoleh prestasinya dalam belajar (Rahman, 2022). 

Menurut Siburian dan Wicaksono, kegiatan belajar merupakan sebuah upaya untuk mempelajari sesuatu dengan tujuan memperoleh kepandaian atau ilmu (Siburian & Wicaksono, 2019). Maka dari itu kegiatan belajar akan selalu berkaitan dengan motivasi, karena di dalamnya terdapat upaya yang berasal dari keinginan. Keinginan dan kesadaran yang dimiliki oleh seorang murid untuk belajar dinamakan motivasi belajar (Aina Mulyana, 2022). Murid akan belajar jika di dalam dirinya terdapat kesadaran akan kebutuhan belajar itu sendiri. Kesadaran akan kebutuhan merupakan motivasi paling kuat untuk mendorong seseorang berusaha mempelajari suatu hal. Sehingga proses pembelajaran dapat membawa hasil memuaskan. Dengan kata lain, hasil prestasi yang baik dihasilkan oleh motivasi belajar yang benar. Salah satu faktor yang membangun motivasi adalah self-efficacy. Dalam buku The Exercise of Control (1997), Bandura mengemukakan bahwa self-efficacy merupakan penilaian dan keyakinan yang berasal dari diri sendiri terkait kemampuan untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam mengerjakan suatu hal. Kaitan antara self- efficacy dan motivasi belajar seorang murid dapat dilihat dari usaha yang diberikan pada setiap tugas. Jika seorang murid merasa tidak mampu menyelesaikan sebuah tugas, maka ia akan beralih pada tugas lain dan mengurangi usaha pada tugas pertama. Semakin rendah self-efficacy yang dimiliki seorang murid, maka semakin kecil motivasi belajar yang ia miliki untuk berusaha mencapai hasil prestasi dari pembelajaran. Untuk mendapatkan self-efficacy yang positif, murid perlu memiliki self- worth yang tinggi akan dirinya sendiri. Ketika murid memiliki keyakinan yang kuat dan mampu untuk melakukan sebuah tugas yang diberikan, maka hal ini dapat meningkatkan pandangan positif mengenai keberhargaan diri (Puspitasari, 2023). 

Dalam karya A Theory of Human Motivation, Maslow mengatakan bahwa jika kebutuhan dasar manusia yang dimulai dari kebutuhan dasar atau psikologi sampai kebutuhan untuk mengaktualisasi diri terpenuhi, maka individu akan memiliki dasar yang kuat untuk membangun self-worth yang positif (1943). Anak yang kebutuhan dasarnya terpenuhi mulai akan memiliki self-worth yang lebih kuat. Self worth yang positif akan meningkatkan self-efficacy yang kuat sehingga anak lebih termotivasi untuk berusaha mengatur dirinya agar memperoleh prestasi dalam pembelajaran. Selain kebutuhan dasar yang terpenuhi, pendapat dan penilaian dari orang sekitar turut mempengaruhi self-worth yang dimiliki anak dalam memandang dirinya. 

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa hasil prestasi pembelajaran seorang murid ditentukan dari seberapa kuat dan positif motivasi yang dimiliki. Murid dengan motivasi yang kuat dalam dirinya akan terlihat jauh lebih berani untuk bersaing, berkompetisi dan mengejar prestasi yang lebih tinggi. Dalam penerapan pada kenyataannya, tidak semua murid memiliki motivasi yang tinggi. Beberapa murid memiliki motivasi belajar yang tinggi dan positif, namun sebagian murid lainnya memiliki motivasi belajar rendah bahkan tidak mempunyai motivasi sama sekali (Abdullah, 2022). 

Kesenjangan motivasi diantara para murid, dapat menjadi salah satu faktor pembelajaran tidak berjalan secara efektif. Peran guru sangat dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan motivasi yang ada di dalam kelas. Guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran penting dalam meningkatkan self-efficacy murid agar mempunyai motivasi belajar yang tinggi sehingga pembelajaran efektif (Fane & Sugito, 2019). Guru dapat melakukan upaya, berupa : 1) memberikan bantuan berupa panduan yang jelas dan ringkas untuk materi yang sulit, 2) menciptakan suasana kompetitif yang tidak terlalu menekan anak untuk membandingkan diri. sebelummembangun motivasi pada murid, penting bagi guru untuk membangun self-efficacy dan positif terlebih dahulu dalam dirinya sendiri (Ibda, 2023). Hal ini dikarenakan guru dengan self-efficacy yang rendah kerap kali kesulitan dalam menangani permasalahan kelas, dan untuk membangun motivasi dalam diri anak bukanlah sebuah hal yang mudah dilakukan.

Daftar Pustaka 

Bandura, A. (1997). The Exercise of Control . Paper presented at Stanford University, California (pp 6). Retrieved from. 

https://www.academia.edu/28274869/Albert_Bandura_Self_Efficacy_The_Ex

ercise_of_Control_W_H_Freeman_and_Co_1997_pdf 

Fane, A. & Sugito, S. (2019). Pengaruh Keterlibatan Perilaku Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Journal of Education. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm/article/view/15246

Ibda, F. (2023). Pengaruh Pendidikan Profesi Guru Terhadap Keyakinan Diri dan Hubungan Guru-Murid. Journal of Education. Retrieved From. https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/intel/article/view/17173 

Maslow, A, H. (1943). A Theory Of Human Motivation. Paper presented at Psychological Review Ontario, New York University, Toronto. (pp 4-7). Retrieved 

from.https://scholar.google.co.id/scholar_url?url=https://www.academia.edu/d

download/49604314/Ebook_Philosophy_A_H_Maslow_- 

_A_Theory_Of_Human_Motivation.pdf&hl=en&sa=X&ei=UT9_ZLn3OoWEywTGmJCYBg&scisig=AGlGAw-jRjZTLWqSOrIUrE-x8pCA&oi=scholarr 

Mulyana, A. (2022). Motivasi Belajar Siswa Pengertian Bentuk dan Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa. Journal of Education. Retrieved from. https://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm/article/view/15246 

Puspitasari, D. (2023). Motivation and affect. Paper Lecture. (D. Puspitasari), Universitas Kristen Petra, Surabaya. 

Rahman, S. (2022). Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Journal of Education. Retrieved From. http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/PSNPD/article/view/1076 

Ramli Abdullah. (2022). Pencapaian Hasil Belajar Manajemen Pendidikan Dalam Perspektif Mahasiswa. Journal of Education. Retrieved from. https://jurnal.ar raniry.ac.id/index.php/intel/article/view/12619 

Siburian, H, H. & Wicaksono, A (2019).Makna Belajar Dalam Perjanjian Lama dan Implementasinya Bagi PAK Masa Kini. Journal of Education. Retrieved from. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1259230&val=13

758&title=Makna%20Belajar%20Dalam%20 Perjanjian%20Lama%20dan%20

Implementasinya%20Bagi%20PAK%20Masa%20Kini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun