Mohon tunggu...
Fajriyah Nurhasanah
Fajriyah Nurhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggali Potensi Sumber Daya Alam: Karet di Kecamatan Karang Bintang, Kalimantan Selatan

26 Juni 2024   20:01 Diperbarui: 26 Juni 2024   20:10 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkebunan karet memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai sumber pendapatan bagi petani maupun sebagai komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Di Kalimantan Selatan sendiri, karet menjadi salah satu komoditas unggulan dengan luas area perkebunan mencapai 1,2 juta hektar pada tahun 2022.

Kecamatan Karang Bintang di Provinsi Kalimantan Selatan, dikenal memiliki potensi yang besar dalam sektor perkebunan karet. Wilayah ini menawarkan kondisi geografis dan iklim yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet.

Dengan kondisi tanah yang subur dan iklim tropis yang mendukung, Kecamatan Karang Bintang menjadi salah satu daerah yang menjanjikan untuk pengembangan perkebunan karet di Indonesia. Hal ini juga didukung dengan adanya perusahaan karet yang terdapat di Kecamatan Karang Bintang yang dapat membantu petani atau buruh karet dalam pemasaran dan pengelolaan hasil panen.

Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk menggali potensi perkebunan karet di Kecamatan Karang Bintang dengan menganalisis kondisi geografis, faktor iklim, serta aspek sosial-ekonomi yang terkait dengan budidaya karet di wilayah tersebut. Hasil dari tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai peluang dan tantangan potensi sumber daya alam; karet di Kecamatan Karang Bintang.

Analisis Kondisi Geografis

Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten dari 13 kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Selatan yang terletak di ujung tenggara pulau Kalimantan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah Bumbu masih berupa area hijauan baik berupa hutan, perkebunan, kebun campuran, padang, sawah, maupun pertanian tanah kering. Diantara sejumlah kategori area tersebut, area yang termasuk dalam kategori hutan, padang (semak, alang, rumput), dan tanah terbuka merupakan area yang potensial bagi perluasan perkebunan karet. Tercatat ada 14 jenis komoditi perkebunan yang banyak dikembangkan di Kabupaten Tanah Bumbu. Di antara keempat belas komoditi tersebut, karet memiliki luas tanam dan produksi tertinggi kedua setelah kelapa sawit.

Kabupaten Tanah Bumbu sendiri terdiri dari 12 kecamatan, salah satunya yaitu Kecamatan Karang Bintang. Kecamatan Karang Bintang merupakan satu dari lima kecamatan hasil pemekaran pada pertengahan tahun 2005 lalu. Kecamatan Karang Bintang berbatasan langsung dengan Kecamatan Simpang Empat di bagian utara, Kecamatan Kusan Hulu di bagian selatan, Kecamatan Mantewe di bagian barat, dan Kecamatan Batulicin di bagian timur.

Kecamatan Karang Bintang memiliki luas wilayah sekitar 114,66 km2. Kecamatan Karang Bintang terletak pada 1150 24' 0" BT -- 1150 49' 12" BT dan 20 57' 0" LS -- 30 38' 24" LS. Desa Karang Bintang merupakan desa terluas di Kecamatan Karang Bintang, dengan luas wilayah 26,99 km2 atau 23,54 persen dari luas Kecamatan Karang Bintang.

Analisis Faktor Ikliim

Potensi suatu lahan untuk pengembangan komoditas tertentu seperti karet sangat dipengaruhi oleh iklim dan tanah. Apabila kedua faktor ini mendukung, maka tanaman yang akan dibudidayakan dapat menghasilkan produktivitas yang baik.

Kecamatan Karang Bintang memiliki curah hujan rata-rata sekitar 2.000 mm per tahun dengan kelembaban udara 80%. Dengan nilai tersebut, Kecamatan Karang Bintang dapat dikatakan cukup sesuai untuk tanaman karet. Sehingga pengembangan kebun karet akan sangat cocok dilakukan di Kecamatan Karang Bintang. Hal ini dapat membuka peluang besar bagi pengusaha untuk membuka budidaya karet di Kecamatan Karang Bintang.

Analisis Kondisi Sosial Ekonomi

Karet adalah salah satu komoditas utama di Kecamatan Karang Bintang, sama halnya di banyak daerah di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki iklim dan kondisi tanah yang cocok untuk pertumbuhan karet. Di Kecamatan Karang Bintang, karet menjadi salah satu sumber penghasilan utama bagi petani dan buruh serta berperan penting dalam perekonomian lokal.

Kontribusi sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Tanah Bumbu atas dasar harga berlaku pada tahun 2023 mencapai 4 triliun rupiah atau sebesar 11,90 persen. Sektor ini juga termasuk sektor perkebunan yang salah satunya merupakan produksi karet yang banyak tersebar di wilayah Kecamatan Karang Bintang.

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa peranan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan cenderung berfluktuasi dalam lima tahun terakhir. Sempat naik pada tahun 2020, namun kembali turun pada tahun 2021 sampai 2023. Meskipun pada tahun 2023 peranan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menurun sampai 0,67 persen tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sektor ini merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian Kabupaten Tanah Bumbu karena sektor ini merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten Tanah Bumbu.

Selain berperan sebagai sumber penghasilan utama dan kontribusi ekonomi, karet juga menjadi salah satu sektor penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Karang Bintang. Baik secara langsung maupun tidak langsung, perkebunan karet telah menyerap banyak tenaga kerja.

Akses permodalan menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan perkebunan karet di Kecamatan Karang Bintang. Namun, petani karet di Kecamatan Karang Bintang masih mengalami keterbatasan dalam akses permodalan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya;

  • Kurangnya informasi, banyak petani karet yang tidak mendapat informasi yang cukup tentang sumber-sumber permodalan.
  • Persyaratan yang rumit, persyaratan untuk mendapatkan kredit pinjaman dari bank atau Lembaga keuangan lainnya terkadang terlalu rumit dan sulit dipenuhi oleh petani karet.
  • Tingkat suku bunga tinggi, suku bunga kredit dari Lembaga keuangan formal umumnya memiliki nilai yang cukup tinggi. Hal ini akan menyulitkan petani karet dalam pembayaran kredit nantinya.

Berdasarkan data statistik pada tahun 2022, jumlah penduduk di Kecamatan Karang Bintang sebanyak 20.793 jiwa yang terdiri atas 10.674 jiwa penduduk laki-laki dan 10.119 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di Kecamatan Karang Bintang adalah 100 jiwa per km persegi. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2022 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 100 pada tahun 2023.

Masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, terkhusus juga masyarakat di Kecamatan Karang Bintang memiliki mata pencaharian yang bervariasi. Namun, kebanyakan dari mereka bekerja di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Dengan luas wilayah yang didominasi oleh perkebunan karet dan sawit, maka tidak heran jika masyarakat banyak yang memilih menjadi petani/buruh.

Dengan luas wilayah yang mencapai 114,66 km2 dan didominasi oleh lahan hijau, perkebunan karet di Kecamatan Karang Bintang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Hal tersebut didukung dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang sesuai. Karet juga menjadi salah satu penyumbang PDRB terbesar kedua di Tanah Bumbu dengan jumlah produksi mencapai 622.096 ton. Selain itu, karet telah menjadi salah satu sumber penghasilan utama masyarakat di Kecamatan Karang Bintang dan telah menyerap banyak tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, kebun karet dapat menjadi salah satu aset penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun