Mohon tunggu...
Hafizan Aghnat Samsul
Hafizan Aghnat Samsul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Teknik Sipil Undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengerjaan RAB Gapura dan Pendopo Desa Wisata Religi sebagai Program Monodisiplin oleh Mahasiswa KKN Undip Tim 1 2024

11 Februari 2024   22:18 Diperbarui: 11 Februari 2024   22:19 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rancangan Anggaran Biaya (RAB) adalah langkah awal yang penting dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek. RAB memberikan perkiraan biaya untuk setiap komponen pekerjaan yang akan dilakukan dalam suatu proyek konstruksi atau pengembangan. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan ringkasan tentang RAB Pendopo Wisata Religi Desa Tejosari yang merupakan bagian dari Program Kerja Monodisiplin KKN Tim 1 Undip 2024.

Urgensi dari dibuatnya RAB ini adalah sebagai bentuk perincian biaya-biaya yang diperkirakan untuk berbagai aspek proyek. Selain itu, untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk melaksanakan proyek dan menyediakan dasar untuk mengendalikan biaya selama pelaksanaan proyek. Terakhir, untuk memberikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana proyek.

Metode yang digunakan sebenarnya cukup sederhana. Software yang digunakan pada program ini adalah SketchUp, AutoCad, Microsoft Excel, Misrosoft Word, Microsoft Power Point, dan Aplikasi Canva sebagai media untuk membuat modul. Selain itu, digunakan mesin print untuk mencetak modul sebagai luaran dari program ini.

Dalam membuat RAB, 2 unsur esensial yang dibutuhkan ialh AHSP Kabupaten dan Volume Pekerjaan. AHSP dibutuhkan sebagai acuan harga yang digunakan. Sementara itu, Volume Pekerjaan merupakan besarnya bahan/tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan item pekerjaan. Setelah nilai AHSP dan volume pekerjaan didapatkan, dilakukan prhitungan menggunakan excel sebagai output anggaran yang diperlukan.

Program ini dimulai dari survey kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menunjang infrastruktur yang dibutuhkan desa. Setelah melakukan observasi, hal yang pertama dilakukan adalah pengukuran lahan-lahan yang akan digunakan sebagai lapangan pengerjaan.

Setelah didapatkan ukuran sekitar 9 x 9 meter untuk saung dan 5 meter untuk Gapura, dapat dilakukan desain oleh mahasiswa arsitektur terkait perancangan bangunan yang ingin dibuat. Selain itu, perancangan ini juga diperlukan sebagai media visualisasi yng akan ditampilkan untuk dipresentasikan kepada perangkat desa dan/atau kepala desa.

Selanjutnya, dapat dihitung dengan software Autocad volume pekerjaan yang dibutuhkan. Volume ini yang akan dijadikan acuan besarnya setiap item pekerjaan yang diperlukan. Volume ini tergantung dari besarnya sebuah bangunan infratruktur. Perhitungan volume ini dipengaruhi oleh aspek-aspek estetika dan juga struktural.

Saat volume sudah selesai diperhitungkan, dilakukan perkalian antara volume pekerjaan dengan AHSP dari kabupaten. AHSP sendiri merupakan Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang dapat diakses dari situs resmi kabupaten.

Setelah seluruh perhitungan didapatkan, dapat diakumulasikan sebagai output terakhir dari perhitungan RAB proyek. RAB ini dibagi menjadi beberapa item pekerjaan pokok agar saat revisi dapat lebih mudah. Selain itu, hal ini berfungsi untuk dapat melihat pembengkakan biaya di item pekerjaan apa dan bagaimana memangkasnya.

Pada saat melakukan presentasi pertama, didapatkan bahwasanya terdapat revisi terkait desain arsitektur sehingga hasil akhir RAB saung besarnya adalah 309,468,00.00.

Sementara itu, untuk Gapura, terdapat 2 opsi gapura yang terpilih dan masing-masing memiliki total RAB Rp 32.339.869,39 dan Rp 29.714.571,58.

Sebagai kesimpulan, pengerjaan RAB merupakan langkah awal yang penting dalam mengelola proyek dengan efisien dan efektif. Dengan memiliki perkiraan biaya yang akurat, manajer proyek dapat mengalokasikan sumber daya dengan tepat, menghindari keterlambatan dan kekurangan dana, serta menjaga proyek tetap berada dalam batas anggaran yang ditetapkan.

Sebagai catatan tambahan, program kerja ini bersifat perkiraan dan dapat disesuaikan seiring berjalannya proyek. Perubahan dalam ruang lingkup, harga material, atau faktor lainnya dapat memengaruhi anggaran, sehingga pemantauan dan pengendalian terus-menerus diperlukan selama proses pelaksanaan proyek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun