Mohon tunggu...
Fiyya Aqilatushshodiqoh Ayu D
Fiyya Aqilatushshodiqoh Ayu D Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030073 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pawai Alegoris 2024 Mengusung Histori Kotagede Cikal Bakal Berdirinya Mataram Islam

9 Juni 2024   19:38 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:18 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @pariwisata.jogjakota

Harmony In Old Mataram sebuah tema yang dibawakan oleh Pawai Alegoris 2024 yang diselenggarakan Rabu, 8 Juni 2024. Pawai Alegoris adalah sebuah Event tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata yang digelar untuk mengenalkan potensi wisata Yogyakarta.

Rute Pawai Alegoris 2024 berawal dari Jalan Kemasan hingga diakhiri di Jalan Mondorakan dan akan dimulai pada pukul 3 sore

Pawai Alegori dihadiri oleh beberapa tamu undangan diantaranya Pejabat walikota kota Yogyakarta Ir. Sugeng Purwanto, MMA, Bapak Komisi B Susanto Dwi Antoro, S.E., Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, S.E., M.M., Mantri PamongPraja Kemantren Kotagede Komaru Ma'arif, S.IP., M.SI dan jajarannya.

Pawai Alegoris Harmoni Jogja adalah representasi eksistensi dan esensi budaya secara simbolik yang dikemas dalam bentuk aktraksi wisata di tempat obyek wisata, trutama di sektor selatan Kota Yogyakarta. 

Event Alegoris juga diharapkan membangun potensi brand destination sekaligus menjadi bagian dari peringatan HUT Pemerintah Kota Yogyakarta yang dimana Pawai Alegoris Harmoni Jogja ini merupakan sebuah kegiatan pawai yang dikemas secara apik, etik, dan estetik untuk merepresentasikan eksistensi dan esensi seni, budaya, dan pariwisata yang divisualisasikan secara simbolik untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan destinasi wisata, disajikan dengan atraksi seni di destinasi wisata.

 Pawai Alegoris Harmoni Jogja sudah diselenggarakan mulai dari tahun 2021 dan 2023 dengan tema yang diusung "Harmoni In Heritage" pada tahun 2021, "Harmoni Of Partirtan" pada tahun 2022, "Harmoni Of Kotagede" pada tahun 2023, dan pada tahun ini 2024 mengambil tema " Harmoni In Old Mataram". Harmoni In Old Mataram diartikan untuk melihat the truly Mataram adalah Kotagede yang merupakan cikal bakal pertama kali berdirinya Mataram Islam.

Diselenggarakannya Pawai Alegoris Harmoni In Old Mataram bertujuan untuk memperkenalkan khasanah budaya dengan representasi produknya berdasarkan kepariwisataan Kota Yogyakarta sekaligus mendukung keistimewaan Yogyakarta, hingga pada akhirnya rangkaian Pawai Alegoris ini diharapkan mampu menambah lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta.

Ir. Sugeng Purwanto, MMA dalam sambutannya mengatakan bahwa mengapa Pawai Alegoris tahun 2024 diberi tema Harmony Old Mataram, dikarenakan sejarah membuktikan dan sejarah mengatakan bahwa dari Kotagede inilah yaitu Kraton Ngayogyakarta lan Mataram Hadiningrat berasal. 

Pawai Alegoris Harmoni In Old Mataram merupakan wujud nyata komitmen dari semua pihak baik pemerintah Kota Yogyakarta, segenap pemangku kepentingan dan masyarakat itu sendiri yang terus menerus untuk mempromosikan dan melestarikan industry pariwisata di Kota Yogyakarta. Ir. Sugeng Purwanto, MMA berharap dari pawai ini tidak hanya sekadar bisa menampilkan apa yang menjadi keragaman budaya yang ada di Kota Yogyakarta lebih khusus di Wilayah Kotagede sisi Selatan Kota Yogyakarta. 

Namun, juga bisa menyampaikan pesan bahwa Yogyakarta adalah destinasi wisata yang kaya akan dalam budaya, seni, dan kreativitas. Ir. Sugeng Purwanto, MMA juga menyampaikan visi harapan dari Sri Sultan HB X bahwasannya di tahun 2025, Yogyakarta bisa menjadi pusat budaya, pusat pendidikan, dan pusat kepariwisataan terkemuka di Asia Tenggara.  

Sri Sultan HB X berharap tidak hanya terkemuka di Indonesia tetapi terkemuka di Asia Tenggara yang dalam hal ini menjadikan masyarkat Jogja patut berbangga dengan visi tersebut. 

Kota Yogyakarta juga harus berbenah dan bersikap untuk memajukan kepariwisataan, mencari kebudayaan yang adiluhung karena pada dasarnya tidak dapat dipungkiri bahwa Kota Yogyakarta menjadi wadahnya Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Selain untuk kepentingan dan pembagunan, Kota Yogyakarta mempunyai marwah yang sangat berat karena sebagai sorotan dari Daerah Istimewa Yogyakarta disegala bidang aktivitas ekonomi dari pengembangan budaya pariwisata, pengembangan ekonomi melalui UMKM.

Ir. Sugeng Purwanto, MMA turut mengucapkan terima kasih dan memberikan aprisiasi atas kerja keras, kerja cerdas, dan dedikasi yang dilakukan oleh para seniman dan budayawan tentang komunitas pariwisata yang telah berpartisipasi dalam Pawai Alegoris yang dilaksanakan tahun 2024.  

Tidak lupa untuk berpesan selalu menjaga dan melestarikan budaya adiluhung Kota Yogyakarta sehingga kedepannya promosi dan perubahan pariwisata di Yogyakarta akan semakin optimal, semakin meningkat, kampung-kampung menjadi destinasi objek wisata yang luar biasa, sanggar-sanggar seni, serta para seniman dan budayawan akan semakin dikenal di Indonesia maupun di Mancanegara.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun