"Dasar" aku hanya menggerutu dalam hati, saat melihat tomat separuh ku hilang. Ini sudah yg kedua kalinya, tomat sisaku yg berharga entah kemana. Padahal aku berusaha hemat, karena keuangan keluarga tak mendukung. Sebagai anak, aku sadar tak enak meminta tiap saat ke orang tua untuk mengirim uang. Hingga aku berusaha sekeras mungkin untuk berhemat, apalagi tipe ku yg tak bisa berkendara jadi susah jika mencari kerja.Â
"Ha..."hatiku benar menggebu-gebu, antara marah dan tak terima, aku tidak tau siapa pelakunya entah itu tikus atau tikus berkedok manusia. Sakin tak terima aku berusaha memastikan beberapa kali ditempat biasanya, tetap beberapa kali kulihat tidak akan ada, semua "Nikhil" kenapa tega kali bestih?
Sayangnya, aku baru memakai beberapa iris karena sakin hematnya, hingga tinggal setengahnya lagi, itu masih utuh, bukan tinggal sebelah. Biasanya aku menargetkan satu tomat tiga hari. Nyatanya "eee..." aku tidak tau geram bagaimana lagi...setengah tomat itu hilang, entah dicuri atau apa...tanpa tau pengorbanan hemat ku yang berusaha tak menguras dompet secepatnya "pencuri sialan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H