Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Keamanan Nomor 1 untuk KPK

4 Februari 2019   16:38 Diperbarui: 4 Februari 2019   17:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua  Anggota KPK diteror? Menurut saya belum, tapi menemui resikonya dalam meneliti kasus korupsi. Wajar tidak ada korupsi yang terang-terangan maka penyelidikannya ya diam-diam. Ketika nasib baik tak berpihak ya malang tak dapat dihindari.

Kali ini memang targetnya pemprov dan dprd Papua. Besarnya perhatian pemerintah pusat terhadap Papua memang tak boleh di salah gunakan. Setiap laporan indikasi korupsi tentu harus dicek secara rinci. Sebaliknya, jika petugas memeriksa tak ada yang boleh menghalangi, apalagi yang sedang membawa kartu identitas.

Yang menjadi misteri mengapa ada penganiayaan?

Tak ada yang mengaku, tapi ada bukti visum penganiayaan. Bola ditangan Polda MetroJaya. PR besar perlindungan aparat negara di tangan kepolisian. Rasa aman bagi petugas harus ditegaskan kembali. Agar semua berjalan pada rel hukumnya. Jika tidak, negara tak punya kewibawaan melawan korupsi. Sesuatu yang meruntuhkan negeri ini dari dalam. Bukan soal jumlahnya, tapi sikap perilakunya apalagi sengaja tak sengaja menjadi sistemik berjamaah.

Kartu Pengenal Petugas KPK yang mengalami penganiayaan karena mengintai pertemuan pemprov dan dprd Papua (sumber rakyatku.com)
Kartu Pengenal Petugas KPK yang mengalami penganiayaan karena mengintai pertemuan pemprov dan dprd Papua (sumber rakyatku.com)

"Pidana umumnya tentu kami harap Polri melakukan upaya agar kasusnya segera ke tingkat penyidikan, sambil menunggu korban selesai dioperasi karna hidungnya retak sehingga bisa dimintakan keterangan,"  begitu harap Ketua KPK Saut Situmorang.

Misteri selanjutnya kasus apa yang sebenarnya sedang dibidik oleh petugas KPK yang belakangan menjadi korban, Muhammad Gilang W. Karena setelah diketahui oleh Sekda Papua Hery Dosinaen yang melihatnya memotret gubernur Lukas Enembe, ternyata mendokumentasikan seluruh kegiatan pemprov dan dprd Papua sangat detail melalui percakapan WA.

Naasnya lagi, memang belum ada bukti fisik sejumlah uang dalam tas misalnya yang dibagi-bagikan. Ini adalah pelajaran berharga, bahwa KPK memang bekerja dan ada di mana-mana. Karena mereka korupsi bisa ditekan dan kerugian negara bisa dikembalikan. Tentu keamanan menjalankan tugasnya adalah nomor satu.

Namun yang tetap patut diapresiasi adalah yang membawa petugas KPK yang dianiaya itu justru pihak yang diintai yaitu Dprd Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun