Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tagar #EddyOut, untuk Prestasi atau Kursi?

20 November 2018   20:02 Diperbarui: 20 November 2018   20:25 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#EddyOut tagarnya sampai mendapat dukungan dari media asing Fox Sport Asia. Layaknya gunung es, puncak kekesalan publik bola Indonesia adalah tidak membaiknya performa timnas Indonesia di piala AFF 2018.

Setidaknya ada 5 hal yang menjadi pemicu makin membesarnya tuntutan ketum PSSI untuk mundur, dikutip dari Fox Sport Asia :

Team's dismal performance, tampaknya memilih Bima Sakti agar lebih murah ketimbang "membayar" Luis Milla sampai saat ini belum menunjukkan arah yang positif.

Indonesia Liga 1 running during AFF Suzuki Cup, dibandingkan Premiere League misalnya yang juga libur saat piala UEFA Nations League berlangsung

Jersey goof-up, ini kelalaian panitia sih tapi membuktikan pengawasan oleh ketum PSSI yang rangkap jabatan itu tak menyeluruh

Ill-treatment of fans? ini juga terkesan agak menutupi dengan bantahan tanpa bukti vs video viral penamparan suporter yang meskipun melakukan pelanggaran juga.

Mixing duties as North Sumatra Governor and PSSI chairman, entah bagaimana sebenarnya aturan FIFA apakah sebenarnya boleh rangkap jabatan.

Bagi penulis sebenarnya, semua akan menjadi sederhana bahkan dipuja sepanjang masa dengan prestasi. Indikator paling mudah ya menang tiap kompetisi. Layaknya komandan perang pangkat tinggi, alat perang lengkap, pasukan handal, ujung-ujung bisa menang perang atau tidak.

Kalau pelatih bola profesional saja selalu dituntut menang tiap pertandingan dan target piala. Dia siap ditendang kapan saja, tapi maunya beli pemain harus dituruti klub. Kalau tidak, merujuk kasus Mourinho klub akan rugi sendiri karena bayar pesangon selangit.

Kalau ketum PSSI, masalahnya selalu bolak-balik di Statuta FIFA. Dulu Nurdin Halid sangat sulit dicongkel bahkan sudah masuk penjara pun masih bisa duduk di kursi tertinggi. Sudah diganti pun kompetisi dan prestasi tak seiring sejalan. Jadi harus bagaimana ?

Ya jalani prosesnya saja, sejarah organisasi persepakbolaan kita memang tak pernah ada cara instant. Ganti pemain, pelatih, ketum PSSI itu cara instant. Tapi pembinaan usia dini, itu cara berproses. Tandanya jelas piala AFF U16 2018 Indonesia juaranya. Jika pembinaannya tak berhenti maka 5 tahun lagi di Asia, Indonesia akan berbicara banyak.

Demikian juga di piala Asia U19 prestasi lolos fase grup itu prestasi setelah puluhan tahun tak pernah dicapai. Bagaimana dengan tim senior, sekali lagi perhatikan prosesnya. Karena pemain bukan robot, pemain dibentuk oleh kompetisi.

Maka, agak memprihatinkan kalau ketum PSSI pun geram karena Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn pernah tanda tangan kontrak dengan klub Malaysia, Selangor FA. Ya pemain bagus, ya harus terus diasah ketajamannya di banyak pengalaman internasional.

Jadi turun apa tidak ? Justru yang mendesak perbaikan prosesnya bukan individunya. Toh, timnas Indonesia di piala AFF masih punya peluang, Hansamu Yama dkk, masih bisa membalikkan keadaan ketika menghadapi Filipina nanti. Yang penting main ngotot untuk prestasi, bukan untuk rebutan kursi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun