Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mourinho: MU Jelas Kalah Kelas, Karena Tak Punya Bonucci dan Chiellini

24 Oktober 2018   14:51 Diperbarui: 24 Oktober 2018   15:07 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam 3 Jari Mou kembali diangkat.

Salam itu menangkal hater-haternya yang memperolok kekalahan timnya Manchester United vs Juventus tadi malam. Mourinho, di situasi apapun punya arogansi. Dia mengingatkan public lawan bahwa di Italia belum ada yang bisa mengalahkan rekor treble winner dalam satu musim bersama Inter Milan di tahun 2010. Tentu saja, punya syarat mahal pemain terbaik (tentu saja mahal) untuk pelatih terbaik macam dirinya.

Dan sejarahnya, Juventus baru bisa menang di Old Trafford itu 22 tahun yang lalu !

Saat itu, November 1996, dengan skor 1-0 pula. Di bawah asuhan Marcelo Lippi, lalu ditentukan oleh striker terbaik pada jamannya Alessandro del Piero itu pun dengan gol penalti. Mourinho, seakan-akan mengatakan Old Trafford tetap menyeramkan lawan ! Kalaupun menang itu 2 sebab, Beruntung atau MU sedang sial. 

Namun Mourinho secara teknis juga mengakui keunggulan teknis, sembari terus mengkritik manajemen MU yang pelit berburu pemain mahal lagi berkualitas yang namanya terus berubah setiap musim. 

"Namun, Juventus berada di level kualitas yang berbeda. Saya harus  jujur. Sebuah level kualitas, stabilitas, pengaman, tahu harus  bagaimana. Tadi adalah sebuah pertandingan yang sangat sulit bagi kami.  Saya pikir kami bisa mendapatkan sesuatu tapi tidak mungkin,"

Bukan hanya Mourinho, legenda MU Paul Scholes juga mengungkapkan hal senada

"Mereka membawa beberapa pemain anyar, namun kelas mereka berkelas  secara teknis dan taktik. Mereka satu langkah di atas Man United."

Mourinho juga fair memuji betapa bagusnya lini pertahanan Juve yang dijaga Bonucci dan Chiellini karena mereka brilliant bermain di semua sisi. Sehingga semua serangan MU patah ditengah jalan. Wajar meskipun MU punya penyerang-penyerang bagus, Mourinho sejatinya adalah pelatih yang suka memainkan formasi bertahan bahkan formasi parkir bus-nya selalu diejek, walau sering menyelamatkan kesebelasannya dari kekalahan bahkan meraih piala kemenangan. Maka, dia selalu ngiler dengan tim-tim lawan yang punya bek-bek hebat.

Tekanan lainnya dari fans MU adalah karena striker-striker andalannya masih berpuasa goal, sebutlah Lukaku, Rashford, Mata dan bahkan Sancez. Ya kebanyakan striker MU memang sulit mengikuti gaya Mou. Karena penyerang yang oportunis, hanya mau terima umpan lalu mencetak goal tidak akan disukai. Mou senang penyerang yang bisa bertahan dan membangun serangan, tidak membuang peluang namun menciptakan peluang dari bola manapun. Singkatnya itulah yang dilakukan Juventus. 

Goal Dybala terjadi karena dia lepas dari pengawalan Nemanja Matic. Lalu tahukah anda kalau Dybala adalah pemain incaran Mourinho sendiri awal tahun ini. Andai Dybala, bisa dibeli dulu tentu lain ceritanya. Karena lengkap sudah Pogba di belakang mengatur awal serangan, dan finishing di selesaikan Dybala. Seperti kata Mou sendiri, pemain terbaik dengan gaya permainan terkini dibutuhkan MU untuk menang. 

Bukan Mourinho, jika mudah menyerah. Dia pernah menolak mentah-mentah ketika ditawari menjadi pelatih timnas Portugal. Dia memang memilih menjadi pelatih yang penuh dengan tantangan. Bahkan mungkin saat ini, ketika semua kondisi penuh keterbatasan. Dia punya gaya, punya perhitungan sendiri, punya selera sendiri, dan yang terpenting dia adalah pelatih kepala dimana semua pemain harus mendukung atau ikut apapun maunya. Pilihannya menang bersamanya atau kalah dan terdepak dan tidak dimainkan. Mau memecat Mourinho ? Lebih mahal lagi.

Namun, pelatih yang berani berkonflik dengan pemain-pemain kelas dunia ini memang the special one. Setiap yang berkonflik pasti akan tunduk. Pogba, Luke Shaw, Martial, mereka tahu hanya jika mereka menunjukkan bukti prestasi mereka akan dipuji. Karena Mou memang tidak percaya apapun alasan pemain-pemainnya.

Menarik untuk terus dinikmati sampai dimana keras kepalanya Mourinho bisa membawa trophy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun