Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komentar Miring? Nggak Laku untuk Asian Games 2018

19 Agustus 2018   23:31 Diperbarui: 20 Agustus 2018   05:02 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saddum So sang stunt-man (foto dari tribun-timur.com dan instagram saddum)

Ada saja sih komentar miring soal penyelenggaraan Opening Ceremony Asian Games 2018. Padahal acara ini mendapat pujian luar biasa dari publik dalam dan luar negeri.

Setidaknya 3 media besar internasional Asia mengakuinya seperti Xin Hua Tiongkok, The Straits Times Singapura, dan The Star Malaysia. Acara kelas dunia ini memang memanjakan penonton kelas dunia juga.

Kalau masih kurang New York Times menulis,"...The country's president Joko Widodo made an unorthodox and dramatic entrance to the Gelora Bung Karno Stadium, riding a motorbike onto the stage...."

Belum lagi Asian Games ke 18 ini spesial karena mengembalikan si "anak hilang" Kuwait yang telah menyelesaikan masa sanksinya dan kedua negara yang bebuyutan berseteru yaitu Korea Selatan-Utara yang kali ini tampil dalam naungan satu bendera.

Untuk pencitraan ?

Ya jelas dong, pencitraan untuk Indonesia. Untuk keharuman nama bangsa. Untuk kebanggaan dan kehormatan 45 negara di Asia. Harga mahal sebuah penghargaan internasional memang tidak pernah mudah.

Yang dapat nama Joko Widodo yang baru saja nyapres lagi ? Tentu saja nama presiden tak terpisah dari perhelatan akbar di negaranya. Lalu stunt-man ?

Mengutip kata Romahumuzy ,"Karena kita semua, sebagai masyarakat biasa, yang paling bawah pasti tahu Pak Jokowi pakai stuntman,"

Tampaknya memang banyak yang lupa bahwa Opening Ceremony itu pagelaran hiburan juga walau kelasnya sangat tinggi dan mendunia. Maka salah fokus dan salah logika jika penggunaan stunt-man dipermasalahkan. Jokowi tidak jujur, lha kapan bohongnya ?

Ketika London Olympic 2012, Ratu Elyzabeth terjun dari helikopter bersama James Bond (Daniel Craig) apakah itu benar dan masih harus dijelaskan penggunaan stunt-mannya ?

Senyum sajalah, why so serious ? Ide kreatifnya ya kita puji, tertawalah ketika adegan bengong melotot si bocah chubby, dan bertepuk tanganlah ketika "Presiden" kita bisa beraksi stoppie dengan motor hitam milik paspampres itu.

Fairel dng aksi bengong melihat
Fairel dng aksi bengong melihat
Masih belum puas, stunt-mannya namanya Withithep Komolhiran freestyler asal Thailand, yang punya nama beken Saddum So.

Saddum So sang stunt-man (foto dari tribun-timur.com dan instagram saddum)
Saddum So sang stunt-man (foto dari tribun-timur.com dan instagram saddum)
Selanjutnya lagi, nyinyiran lain yang muncul adalah tentang lipsync dari Via Vallen. Penyanyi dangdut yang haternya makin banyak karena bisa menggeser penyanyi Indonesia sekelas Agnes Mo misalnya. Tanggapan Via Vallen juga jujur saja. Ya, dia memang melakukan lipsync. Tapi itu karena diperintahkan panitia. Sangat masuk akal, jika tiba-tiba mic mati saja. Acara semegah itu tak sepadan dengan resikonya. Lagian, Vyanisti tidak akan mundur ko mbak, meski dirimu lipsync 1000 kali hehehe ... kalau hater ya biarin aja paling twitter tambah berisik doang.

klarifikasi Via Vallen dari twitternya
klarifikasi Via Vallen dari twitternya
Lagu Meraih Bintang sendiri yang easy listening ini bahkan sudah dicover dalam berbagai bahasa :

Jannine Weigel (Thailand), Hoon Sound (Korea), Aseel (Arab), Siddarth Slathia (India), dan Jason Chen (Mandarin)

Rupanya lagu ini bisa menyihir berjuta-juta penggemar. Lipsync ? Diakui saja iya di Opening Ceremony itu toh bukan kontes menyanyi. Via Vallen kemunculan personalnya yang sederhana dan cantiknya orang Indonesia yang di cari, soal suara asli yang keluar dari mulutnya ahh .. riuhnya euphoria malam itu sudah nyaris tak ada bedanya.

Via Vallen adalah artis tak jauh beda dari kita yang bersemangat mendukung Asian Games terselenggara dengan baik di Indonesia.

Terus fokus satu titik, hanya itu titik itu

Tetap fokus kita kejar lampaui batas

Terus fokus satu titik, Hanya itu titik itu

Tetap fokus kita kejar dan raih bintang

Yo yo ayo... yo ayo Yo yo ayo... yo ayo

Jangan salah fokus, bersatu untuk menang. Tak usah sibuk mencari celah, apalagi celah untuk sekedar memuaskan ego mencari-cari kesalahan, tapi tak berkontribusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun