Ketiga, pekerjaan struktural sebesar Rp 95,8 miliar. Keempat, pekerjaan mekanik sebesar Rp 29,7 miliar. Â Dan yang terakhir, pekerjaan lanskap yang butuh Rp 1,06 miliar. Maka jika dijumlahkan semuanya sebesar Rp 185 miliar.Â
Menurut Ketua DPRD Kota Malang I, I Made Riandiana Kartika, anggaran sebanyak itu kurang rasional. Khususnya jika dibandingkan dengan pembangunan lain yang sebenarnya lebih dibutuhkan, seperti penyelesaian Jembatan Kedungkandang maupun revitalisasi sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Besar yang mangkrak.Â
Oleh karena itu, APBD 2020 didok dengan catatan, sebab pembahasan dewan dan pemkot sempat  deadlock atau buntu mengenai MCC. made mengatakan bahwa ada beberapa poin yang harus dicatat agar pembangunan MCC dapat terlaksana.Â
Diantaranya yaitu terselesaikannya dokumen perencanaan yang mendukung berupa Detail Engineering Design (DED), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN), dan pengolahan. Catatan selanjutnya ialah pembangunan gedung MCC harus diselesaikan dengan anggaran Rp 125 miliar dalam satu tahun sesuai dengan dokumen KUA-PPAS dan R-APBD tahun 2020.Â
Sedangkan sisanya, Rp 60 miliar akan dianggarkan di tahun 2021. Namun anggota dewan menegaskan agar pembangunan MCC tuntas dan fungsional dalam satu tahun ( sistem single year, bukan multiple year seperti rencana awalnya), jadi tidak ada tambahan apapun.Â
Apabila ada penambahan atau pengurangan, maka hal ini akan dikonsultasikan ke provinsi. Dengan saran yang diberikan, diharapkan pelaksanaan satu tahun pengerjaan ini akan efektif sehingga terhindar dari permasalahan hukum.
Lain halnya dengan pendapat Drs. Wasto selaku Sekda Kota Malang, mengenai rasionalisasi anggaran proyek MCC ini. Beliau mengatakan bahwa gedung MCC ini nantinya akan digunakan sebagai wadah pemberdayaan subsektor ekonomi kreatif.Â
Sektor tersebut antara lain aplikasi dan pengembangan permainan , arsitektur, desain produk, desain komunikasi dan visual, seni pertunjukkan, film, animasi dan video, kriya, dan kuliner.Â
Selain itu ada musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, televisi, dan radio. Ada juga wacana fasilitas bagi pengembangan esports di Kota Malang. Selain sebagai wadah dan ruang inkubasi bagi seluruh subsektor ekonomi kreatif, di dalam gedung MCC ini juga akan dibuatkan fasilitas penunjangnya.Â
Diantaranya yaitu pusat perbelanjaan UMKM, balai kesenian, ruang sekretariat subsektor, showroom, hall, hingga bioskop untuk memutar kreasi film atau animasi. Disebutkan bahwa anggaran pembangunan MCC Rp 125 M terdiri dari berbagai item dengan rincian secara umum Rp 121 miliar untuk konstruksi fisik.Â
Sedangkan sisanya, Rp 4 miliar dipakai untuk pembiayaan manajemen konstruksi, konsultan pengawas, dan BOP. Sekda Kota Malang Wasto mengungkapkan, bahwa dengan bangunan yang memiliki total 8 lantai tersebut maka wajar membutuhkan anggaran Rp 125 miliar.Â