Mohon tunggu...
Fivedo EpafroditusHerdianta
Fivedo EpafroditusHerdianta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Industri Universitas Airlangga

saya adalah mahasiswa teknik industri Universitas Airlangga. hobi yang saya miliki adalah dalam bidang olahraga yaitu bermain basket, dan dalam hidang musik.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Waspada! Indonesia Emas 2045 Terancam Gagal

14 Mei 2023   18:05 Diperbarui: 14 Mei 2023   18:12 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) terus menjadi perhatian masyarakat Indonesia sejak kemunculan ChatGPT.  Penggunaan AI semakin marak dikalangan generasi muda, mulai dari membuat gambar, audio, video dari nol, bahkan dapat digunakan untuk membantu pembuatan sebuah skripsi.

Melihat hal ini, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana kesiapan Sumber Daya Manusia masyarakat Indonesia dalam menghadapi ini untuk mewujudkan Indonesia emas 2045? Akankah menjadi peluang atau ancaman mematikan?.

Pada tahun 2045 Indonesia akan memasuki usia emasnya, yaitu 100 tahun kemerdekaan. Momen Indonesia emas 2045 menjadi hal yang sangat penting bagi Indonesia.

menurut Suntikno (2020) pada periode 2020-2035 bangsa ini akan dihadapkan dengan melonjaknya usia produktif (15-64 tahun) atau yang biasa disebut sebagai bonus demografi. Hal ini dapat menjadi batu loncatan bagi Indonesia. Karena, dengan  semakin  melimpahnya  Sumber  Daya  Manusia  usia  produktif,  maka  tenaga  kerja produksi semakin banyak.

Meningkatnya Sumber Daya Manusia tentunya harus diikuti dengan peningkatan kualitas mutu setiap individunya, karena ini akan berpengaruh pada persaingan dalam dunia kerja, ditambah lagi dengan pesatnya perkembangan teknologi AI atau Kecerdasan buatan yang dapat menggantikan peran tenaga kerja manusia.

Menurut McLeod dan Schell, AI adalah aktivitas yang memberikan mesin seperti komputer kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap setara dengan kemampuan yang ditunjukkan oleh manusia dan merupakan sistem komputer yang dapat melakukan pekerjaan yang memerlukan kecerdasan manusia untuk menyelesaikannya.

Perkembangan teknologi AI ini sangat berpotensi untuk menggantikan peran tenaga kerja manusia. Karena, dinilai lebih efektif dan efisien, serta lebih murah dalam pemanfaatannya. 

Teknologi AI diperkirakan akan menghilangkan pekerjaan manusia. World Economic Forum memperkirakan AI akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan secara global hingga 2025.

Lalu apa hubungannya penggantian tenaga kerja manusia dengan AI dan Indonesia Emas 2045?

Keberadaan bonus demografi merupakan momentum yang dapat digunakan untuk mencapai Indonesia Emas 2045, jika keberadaan AI menggantikan tenaga kerja produktif. Maka, dapat dipastikan angka pengangguran di Indonesia akan meningkat pesat, dan itu akan menggagalkan rencana Indonesia Emas 2045.

Oleh karena itu, peningkatan mutu Sumber Daya Manusia di Indonesia harus ditingkatan menjadi lebih adaptif dan inovatif dalam memanfaatkan AI, serta wajib memiliki skill yang tidak dapat digantikan oleh AI. Contoh : leadership, empati, dan lainnya yang hanya dimiliki manusia.

Keberadaan AI dapat menjadi peluang yang luar biasa dan ancaman yang mematikan bagi perwujudan Indonesia Emas 2045, bahkan peradaban manusia secara global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun