Seorang pemimpin harus siap menanggung tanggung jawab dan konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil. Tanggung jawab dalam kepemimpinan Islam mencakup tanggung jawab moral, sosial, dan spiritual. Pemimpin harus bertanggung jawab kepada Allah dan rakyatnya, serta memastikan bahwa kebijakan dan tindakan yang diambil bermanfaat bagi umat. Tanggung jawab juga berarti pemimpin tidak menghindar dari kesalahan yang telah dibuat dan bersedia memperbaikinya.
Contoh Nyata:
Ali bin Abi Thalib selalu bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan dan keputusan yang diambil. Beliau tidak pernah menghindar dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin umat Islam.
 4. Pemimpin yang Ahli dan Cerdas (Al-Ilm wa Al-Fahm)
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan dan kecerdasan yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat. Pengetahuan meliputi pemahaman tentang syariat Islam, ilmu pengetahuan umum, dan situasi sosial politik yang ada. Kecerdasan diperlukan untuk menganalisis situasi, memprediksi konsekuensi, dan merumuskan strategi yang efektif.
Contoh Nyata:
Mu'awiyah bin Abi Sufyan dikenal karena kecerdasannya dalam administrasi dan diplomasi. Beliau berhasil membangun struktur pemerintahan yang efisien dan menjaga stabilitas kekhalifahan selama masa pemerintahannya.
 5. Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai Rakyat
Pemimpin yang baik harus mencintai rakyatnya dan juga dicintai oleh mereka. Kasih sayang dan perhatian kepada rakyat akan membuat hubungan pemimpin dan rakyat harmonis. Pemimpin yang mencintai rakyatnya akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan mereka, memperjuangkan hak-hak mereka, dan mendengarkan keluhan serta aspirasi mereka. Cinta dari rakyat adalah hasil dari kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan penuh perhatian.
Contoh Nyata:
Usman bin Affan sangat dicintai oleh rakyat karena kedermawanannya. Beliau sering menggunakan hartanya untuk kepentingan umat, seperti saat membeli sumur milik seorang Yahudi dan mewakafkannya untuk kepentingan umat Islam.