TANGERANG - Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin modern, pasar induk di berbagai kota di Indonesia sudah menjadi kebutuhan yang harus segera direalisasikan.Â
Alasannya, dengan adanya pasar induk maka semuanya akan terselesaikan dengan baik. Negara Indonesia dikenal oleh dengan negara agraris, yang mana hampir seluruh penduduk di Indonesia bekerja disektor pertanian dan menjadi salah satu negara penghasil pangan terbesar. Maka dari itu kota-kota di Indonesia sudah pasti butuh pasar induk yang layak sesuai fungsinya.
Sebenarnya fungsi pasar induk bagi petani penting sekali, apalagi memiliki pengaruh besar bagi agrobisnis di Indonesia. Dan dijadikan sebagai sarana distribusi logistik terbaik yang sudah dikemas sedemikian rupa.Â
Jika pasar induk di masing-masing perkotaan besar di Indonesia dibangun dan menerapkan sistem pengelolaan yang baik, bukan tidak mungkin agrobisnis akan semakin berkembang. Fungsi pasar induk bagi petani dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai terminal komoditi pertanian yang akan disalurkan ke konsumen dari produsen.Â
Selain itu juga pasar induk berperan sebagai perusahaan yang melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar, serta ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan jasa.
Seperti saat ini pasar induk yang sudah terlealisasikan di Kota Tangerang yaitu, Pasar Induk Jatiuwung yang terletak di Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten. Pembangunan pasar induk ini telah dilaksanakan pada 1 tahun yang lalu dan telah diresmikan pada 31 Juli 2021 oleh Walikota Tangerang H. Arief. R. Wismansyah dan nantinya Pasar Induk Jatiuwung akan menjadi pasar induk terbesar dan terlengkap di Provinsi Banten.
"Selain itu diharapkan bisa berperan dalam menekankan harga sejumlah komoditas pokok dan ditambah dengan dukungan kapasitas dan area yang besar serta lokasi yang strategis". Ujar Walikota Tangerang. (31/7)
Sebelum melaksanakan pembangunan Pasar Induk Jatiuwung ini telah mendapatkan izin dari IPPT (Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan Pemerintah Provinsi Kota Tangerang.Â
Pasar Induk Jatiuwung dibangun dengan luas tanah 43.000 meter persegi dibangun dengan partisi sebanyak 8 blok. Dan pasar induk ini memiliki 1.300 lapak dan terdiri dari 167 kios serta 42 unit ruko. Semenjak beroperasi 3 bulan yang lalu lapak di pasar induk ini sudah ludes terisi.
Pasar Induk Jatiuwung ini khusus menjual sayur-sayuran dan buah-buahan yang didatangkan langsung dari sejumlah luar Kota Tangerang. Untuk sayur mayur yang dijual di pasar induk ini salah satunya terdiri dari kembang kol dan tomat yang didatangkan langsung dari Kota Medan, lalu cabai dari Kota Blitar, Kota Malang dan Kota Muntilan, dan kentang dari Kota Wonosobo.Â
Para tengkulak yang datang dari berbagai kota di Indonesia, menjual hasil bumi di pasar induk pada jam tertentu yaitu pukul 06:00 WIB, pukul 12:00 WIB dan pukul 19:00 WIB pada jam tersebut aktivitas di pasar sedang padat-padatnya karena keluar masuk mobil dan bongkar muat.
"Sayur-sayuran itu berasal 60% dari Jawa Barat dan 40% dari seantero nusantara". Kata Kasiyo selaku Kepala Pasar. (16/9)
Tampilnya Pasar Induk Jatiuwung sekaligus juga menyediakan tempat lapak bagi para pedagang untuk menjual barang dagangannya dan juga menjadi munculnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang sulit perekonomiannya di massa pandemi saat ini. "Dengan hadirnya Pasar Induk Jatiuwung ini dapat membuka lapangan pekerjaan". Ujar Adi penjual buah semangka. (16/9)
Untuk harga jual sayur-sayuran dan buah-buahan dapat dibeli dengan tingkat eceran atau kiloan. Sayur kentang dibandrol dengan harga Rp 8.000/kg, tomat Rp 5.000/kg, kembang kol Rp 7.000/kg dan cabai merah Rp 25.000/kg. Sedangkan untuk harga jual buah-buahan di Pasar Induk Jatiuwung antara lain semangka Rp 6.000/kg, melon Rp 10.000/kg dan anggur dijual dengan harga Rp 200.000/box.
Dengan hadirnya Pasar Induk Jatiuwung ini mendapatkan respon positif baik dari pedagang dan pembeli. Karena akses jalan yang mudah dilalui, kebersihan yang terjamin serta fasilitas yang lengkap.Â
Terdiri dari bank mini, mushola, toilet, kantin, minimarket dan lahan parker yang luas. Untuk harga tiket kendaraan mulai dari kendaraan motor dengan tarif Rp 4000/psekali masuk, mobil dan becak motor Rp 5000/sekali masuk, dan harag tarif pakir kendaraan besar seperti truck dikenakan sebesar Rp 20.000 - Rp 50.000/sekali masuk. Untuk jam operasional di pasar induk ini dibuka selama 24 jam. (Fiva Tamara)
